Bagi para pecinta kopi, berpergian ke berbagai kota dan menikmati produk dari roastery ataupun kedai kopi terbaik setempat menjadi pengalaman yang menyenangkan. Hal ini yang saya rasakan ketika mendapatkan kesempatan ditugaskan ke Yogyakarta. Salah satu kota yang cukup memikat yang letaknya pun tidak terlalu jauh dari Surabaya. Waktu tempuhnya kurang lebih 4 jam saja. Bersama dengan Malang dan Bandung, Yogyakarta yang juga merupakan kota pelajar menjadi pusat sekaligus barometer perkembangan kopi di Indonesia. Ketika berkunjung ke Yogyakarta, banyak sekali spot-spot ngopi yang bisa dipilih. Mulai dari yang tradisional di beberapa angkringan dengan kopi josnya yang melegenda, hingga coffeeshop yang dengan espresso atau filter coffeenya yang lebih modern. Salah satunya yang perlu kamu kunjungi adalah Space Roastery Yogyakarta.
Dengan tagline utama sebagai The Home of HOME BREWERS INDONESIA, Space Roastery merilis berbagai jenis beans yang memanjakan para home brewer. Tidak hanya itu, Space Roastery juga memiliki coffeshop yang menjadi satu dengan roastery mereka. Berbagai menu menarik dan unik tentunya bisa kamu cicipi disini. Mulai dari milk-based hingga filtered coffee mereka yang diseduh dengan alat yang belum umum digunakan coffeeshop lain, Tricolate. Selain itu beberapa menu coffee mocktail yang diracik segar dan unik memberikan pengalamn ngopi yang lengkap ketika berkunjung kesini.
Nah, buat kamu yang mau membawa pulang oleh-oleh atau untuk menyeduh di rumah, berikut rekomendasi saya untuk 4 biji kopi terbaik dari Space Roastery Yogyakarta, mulai dari filter single-origin beans hingga espresso blend.
Halu Pink Banana
Jawara Jawa Barat dari Space Roastery yang mengguncang dunia perkopian Indonesia
Kopi terbaik dari Gunung Halu memperoleh popularitas yang fantastis beberapa waktu ini. Karakteristik hasil seduh yang manis dengan notes pisang yang sangat khas menjadikan produk daerah ini primadona di antara pecinta kopi. Tetapi tahukah kamu siapa yang menemukan dan memprosesnya ? Yap, betul sekali. Salah satu roastery yang menginisiasi popularitas kopi Gunung Halu adalah Space Roastery Yogyakarta. Mereka memasarkan kopi Gunung Halu yang mereka olah dengan nama Halu Pink Banana. Bersenjatakan metode porese pasca panen yang unik, mereka berhasil menghasil kopi yang kini mengubah lanskap industri di Indonesia.
Salah satu hal yang khas ketika membeli beans ini adalah ketika pertama kali membuka bean bag. Aroma manis dengan notes pisang yang kuat langsung memanjakan hidung. Banyak yang awalnya bukan pecinta menjadi penikmat kopi ini dikarena rasa yang tidak terlalu pahit. Hasil seduhnya menonjolkan rasa yang complex yang tentu mengasyikan untuk dikulik lebih lanjut.
Notes yang akan kamu temui pada hasil seduh dengan metode manual atau filter tentunya adalah pisang diikuti manisnya cotton candy dan raw honey. Kamu juga bisa membiarkannya sedikit mendingin untuk merasakan perubahan rasa yang tentunya menarik untuk dicicipi. Sedangkan untuk varian espresso dirilis dengan nama Halu Choco Banana.
Untuk produk ini, jangan sampai terlewat atau kehabisan ya. Karena Halu Pink Banana ini sangat popular dan tidak jarang habis dari stock dikarenakan sifatnya yang single origin. Untuk varian Halu Pink Banana dihadirkan Space Roastery dalam varian 100gr dan 200gr dengan harga mulai dari Rp 75.000/pack.
Strawberry Fields
Espresso Blend unik dari Space Roastery buat kamu yang cari blend dengan notes unik
Kalau tadi buat pecinta kopi filter atau manual brew, yang kali ini buat kamu penikmat espresso. Varian Strawberry Fields dihadirkan oleh Space Roastery sebagai jawaban atas keinginan pecinta espresso. Tidak mudah menemukan espresso blend dengan karakter rasa yang menyenangkan seperti Strawberry Fields. Notes utamanya tentu seperti namanya, yaitu strawberry diikuti notes lemon dan coklat. Sebagai variasi, saya merekomendasikan untuk mencoba blend ini dalam minuman milk based. Aroma wangi manis dan ringan disertai rasa coklat memberikan pengalaman minum ngopi yang menarik dan nikmat.
Hasil blend kopi terbaik dari Bali & Aceh ini sudah menaklukan hati banyak pecinta espresso. Baik yang menganut aliran espresso murni maupun penikmat milk-based. Maka dari itu, saying sekali melewatkan kesempatan mencicipi espresso unik ini dari Space Roastery. Kamu juga bisa membawa pulang Strawberry Field ini dalam dua varian, yaitu 200gr dan 1Kg. Banderolnya mulai dari Rp 100.000/pack. Jika kamu kesulitan untuk brewing karena keterbatasan peralatan, kamu bisa mencicipinya di coffee bar Space Roastery Yogyakarta ketika berkunjung kesana.
Baca Juga : Kopi Geisha: Kopi Termahal dari Ethiopia yang Lahir di Panama
Halu Wine 1696
Menikmati sensasi rasa dan aroma wine dari hasil proses fermentasi
Proses pasca panen yang digunakan untuk menghasilkan Halu Wine 1696 ini disebut extended yeast cherry fermentation. Dalam proses ini, cherry yang akan diproses difermentasikan dengan ragi atau bakteri khusus untuk meningkatkan kualitas hasil proses. Langkahnya cukup rumit dan memerlukan perhatian penuh, dikarenakan kesalahan dalam proses dapat merusak profil rasa kopi.
Melalui proses ini, kopi yang dihasilkan memiliki rasa yang bright dan pastinya memiliki notes Red Wine seperti namanya. Notes dried strawberry dan ripe apple juga bisa ditemukan pada hasil seduh dengan metode filter sesuai roast profile yang dimiliki. Ketika berkesempatan membawa pulang kopi ini, saya mencoba juga menggunakan metode cold brew. Dapat diibaratkan seperti pengalaman minum wine, dengan sedikit bittersweet taste yang khas.
Untuk penikmat pertama seperti saya dulu, saya merekomendasikan untuk membeli kemasan 100gr terlebih dahulu. Setelah cocok, bisa kembali dengan kemasan 200gr. Untuk varian ini juga hadir dalam kemasan 1kg untuk kamu yang ingin menggunakannya ini untuk coffeeshop kamu. Untuk banderol harganya adalah mulai Rp 75.000/pack untuk kemasan terkecilnya 100gr.
Baca Juga : %Arabica, Coffeshop Yang Mendunia Asli Dari Jepang
Gayo Apple Cider
Menikmati manisnya notes apel dalam kopi rilisan Space Roastery Yogyakarta
Space Roastery dengan semangat inovatifnya terus menghadirkan varian produk memiliki keunikkan tersendiri, salah satunya adalah Gayo Apple Cider dari lini roast profile filter Space Roastery.
Masih bereksperimen dengan metode pengolahan baru, Space Roastery kali ini menggunakan metode pasca panen anaerobic cherry maceration. Proses ini dimulai ketika cherry selesai di sortir dan dimasukan kedalam tangki proses tersegel. Nama carbonic sendiri berasal dari proses fermentasi ini yang menghasilkan karbon dioksida. Secara perlahan, proses ini menghasilkan panas dari aktifitas bakteria. Selama prosesnya, tekanan dalam tangka perlahan naik dikarenakan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi. Dengan katup khusus, tekanan dalam tangki dapat dikurangi hingga batas yang diinginkan tanpa menambah oksigen kedalam tangki. Dari sinilah kata anaerobic berasal.
Untuk varian ini, Space Roastery menggunakan kopi terbaik dari varietas Tim-tim dan Bourbon yang berasal dari Gayo. Hasil akhirnya adalah beans dengan karakteristik kompleks dengan rasa manis dan body yang lebih tebal. Terima kasih pada proses pasca panen yang unik, Gayo Apple Cider sendiri menjadi primadona diantara penggemarnya. Terutama yang sebelumnya tidak pernah meminum kopi tanpa tambahan gula atau susu.
Ketika mendapatkan kesempatan membawa produk ini pulang, saya cukup penasaran dan langsung mencoba menyeduhnya. Hasil seduh dengan metode filter atau manual brew memiliki rasa manis dan aroma yang menyenangkan. Betul-betul menjadi pengalaman ngopi berkesan. Selain itu, saya sempat bereksperimen menjadikannya ini sebagai base coffee mocktail. Dengan menambahkan jus apel dan madu, lalu di shake dengan kuat menghasilkan mocktail dengan rasa nikmat. Karakter cider yang menonjol dengan busa creamy diatasnya menjadikannya pilihan minuman yang menyegarkan.
Untuk bisa membawanya pulang, kamu cukup merogoh mulai Rp 75.000/pack. Untuk Gayo Apple Cider ini hadir dalam 3 varian yaitu 100gr, 200gr, dan 1kg.
Itu adalah 4 rekomendasi biji kopi terbaik yang wajib dicoba dari Space Roastery Yogyakarta. Apakah ada rekomendasi lain nih yang perlu saya cicipi lain kali ?