Kopi Geisha: Kopi Termahal dari Ethiopia yang Lahir di Panama

Sebagai penikmatnya, tentunya mencicipi berbagai jenis kopi dari berbagai daerah maupun negara menjadi kesempatan yang seru dan menyenangkan. Berbagai spektrum rasa unik bisa ditemukan ketika proses cupping. Seperti biji asal amerika selatan yang cenderung syrup atau biji asal afrika yang cenderung floral dan bold. Belum lagi kopi dari negara kita sendiri yang sudah begitu beragam dengan karakternya masing-masing. Namun ada satu varietas yang pernah mengguncang dunia. Uniknya biji ini diekplorasi dalam ekspedisi di Ethiopia, namun justru lahir dan popular dari Panama. Yaitu Geisha, salah satu kopi terbaik dan termahal di dunia.

Sepintas kata Geisha membuat kita terhubung dengan Jepang. Namun varietas ini 100% tidak lahir dari Jepang. Melainkan dari negara kecil di amerika tengah, Panama. Jika ketika SMA mungkin kita mengenal Panama dengan infrastruktur Terusan Panama, di dunia kopi Panama terkenal dengan perkebunan berkualitas dunia yang menghasilkan Geisha, salah satu kopi terbaik dunia. Varietas ini sudah diakui oleh dunia untuk kualitas dan notesnya yang luar biasa. Tidak jarang varietas ini dibawa para barista untuk bertanding di berbagai kejuaraan, baik nasional maupun internasional. Komposisi notes yang kompleks dengan kecenderungan rasa floral dan fruity membuat kopi ini digemari di seluruh dunia. Sehingga tidak heran kopi ini menjadi salah satu kopi grade specialty dengan harga termahal per poundsnya.

Ekspedisi Ethiopia Bawa Varietas Geisha Ke Panama

Surat referensi penamaan varietas "Geisha" dari ekspedisi di Ethiopia. Source: Daily Coffee News
Surat referensi penamaan varietas “Geisha” dari ekspedisi di Ethiopia. Source: Daily Coffee News

Untuk memahami varietas ini, kita perlu mundur ke tahun 1936. Ethiopia telah menjadi titik mula sejarah manusia dalam mengonsumsi kopi. Pada tahun itu, Kapten Richard Whalley yang merupakan konsulat Inggris di wilayah koloni Abyssinia (kini Ethiopia), diminta mengumpulkan sample yang akan digunakan untuk pendataan varietas kopi yang ada di wilayahnya. Data ini kemudian akan digunakan untuk program penanaman budidaya di wilayah koloni Inggris lainnya. Kekayaan hutan Ethiopia mengembangkan berbagai mutasi yang membawa Kapten Whalley menemukan varietas yang menjadi cikal bakal Geisha. Frasa Geisha sendiri diduga merupakan kesalahan ejaandari tim ekspedisi. Hal ini dikarenakan tidak ada wilayah dengan itu di wilayah koloni tersebut. Tetapi yang cukup mendekati adalah wilayah Gesha, yang dalah dialek local dilafalkan sebagai Gai-shah. Wilayah ini juga yang kebetulan menjadi wilayah yang dijangkau ekspedisi. Di wilayah ini, bahkan jauh sebelum Geisha popular, sudah dikenal sebagai penghasil kopi berkualitas tinggi.

Singkatnya, sample varietas yang ditemukan tim akhirnya didata dan dibagikan ke seluruh pusat penelitian agrikultur di seluruh dunia, termasuk ke CATIE (Centro Agronómico Tropical de Investigación y Enseñanza). Dari pusat penelitian ini, bibit-bibit kopi yang dikumpulkan ekspedisi tersebar, salah satunya sampai ke Hacienda La Esmeralda di Panama. Setelah itu, sisanya adalah sejarah yang luar biasa yang membawa Geisha ke panggung dunia sebagai kopi terbaik dan yang termahal saat itu.

Baca Juga: Space Roastery Yogyakarta : 4 Biji Kopi Terbaik Yang Wajib Dicoba

Kelahiran Fenomenal yang Menggemparkan

Kelahiran Geisha tidak semerta-merta hadir dan sukses. Butuh waktu 68 tahun untuk Geisha mencapai panggung internasional. Hacienda La Esmeralda mengembangkan berbagai aspek mulai dari lokasi dan ketinggian penanaman, proses panen, hingga pasca panen. Sehingga, Geisha bisa dibilang merupakan kopi Ethiopia yang dikultivasi dengan karakter wilayah Panama. Kemampuan tanaman varietas ini dalam menangkal penyakit dan hama menjadi aspek superior dibandingkan tanaman varietas lain.

Hasil panen Geisha sebetulnya telah dipasarkan sebagai campuran varietas lain bahkan sebelum kelahirannya yang fenomenal pada 2004. Namun pada tahun inilah, Hacienda La Esmeralda mengolah Geisha secara khusus dihadirkan dengan pengolahan terpisah dan grade Specialty. Pada masa ini, specialty coffee memperoleh panggung tersendiri dan mulai dikenal sebagai grade kopi terbaik. Dalam Best of Panama, Geisha hadir dengan kemunculannya yang fenomenal. Hadir sebagai kopi yang baru diperkenalkan oleh Hacienda La Esmeralda, Geisha berhasil membuat juri terkagum-kagum dengan kompleksitas rasa dan karakteristik yang unik. Selain itu, pada event ini, Geisha olahan Hacienda La Esmeralda mendapatkan nilai lelang tertinggi.

Setelah “kemenangan” di tahun itu, varietas ini mulai dikembangkan banyak perkebunan lain dan masuk dalam jajaran kopi terbaik di dunia. Salah satu hal fenomenal lainnya adalah ketika Geisha menjadi kopi termahal di dunia. Geisha hasil olahan Lamastus Family Estates mencetak rekor harga $803 per pound atau lebih dari $80,000 untuk lotnya. Ditahun berikutnya, Geisha kembali merajai lelang dengan total harga 1 lotnya menembus $100.000 atau lebih dari 1 milliar rupiah jika dikurskan pada saat itu. Saat ini, rata-rata biji kopi geisha yang dijual oleh roastery di Indonesia dibanderol dengan harga Rp 300.000-Rp500.000 per 100gr. Kebanyakkan roastery menjual dalam kemasan kecil supaya pada penikmat kopi dapat mencicipi kopi fenomenal ini.

Baca Juga : %Arabica, Coffeeshop Terkenal Yang Mendunia Asli Dari Jepang

Mencicipi Geisha dari Roastery Lokal

Mencicipi Geisha tentu menjadi keinginan penggemar kopi. Namun bagi brewer pemula seperti saya, membeli kopi dengan harga tersebut menimbulkan rasa insecure tersendiri. Terutama jika ada kesalahan dalam proses brewing, tentu akan sangat disayangkan. Karakteristik yang seharusnya dirasakan menjadi hilang. Beruntungnya, ada beberapa coffeeshop yang menghadirkan pilihan varietas ini di menu mereka dan menyediakan coffee beannya untuk teman-teman bawa pulang.

Di Surabaya sendiri, salah satu coffeeshop yang menghadirkan Geisha di lini manual brewnya adalah Common Ground. Namun perlu diingat, Geisha merupakan kopi dengan sistem microlot. Sehingga produk ini hadir dengan jumlah terbatas dan tentunya tidak tersedia kapanpun kita mau. Kalau tidak salah, untuk secangkir kopi Tier 3 (istilah yang diberikan Common Ground untuk pilihan kopi premiumnya) adalah sekitar Rp 90.000,00. Saya sangat menyarankan untuk menanyakannya kepada waitress ataupun barista yang bertugas, tidak merujuk secara spesifik pada varietas Geisha. Kamu juga bisa membelinya melalui online shop Common Ground. Common Ground bisa dibilang cukup rajin menghadirkan Geisha pada lini coffee bean mereka. Harga banderol untuk varietas Geisha ini adalah Rp 500.000/100gramnya.

Sedangkan di Jakarta, kamu bisa berkunjung ke %Arabica. Untuk disini, harga yang ditawarkan untuk secangkir Geisha memang lebih mahal dari yang ditawarkan Common Ground. Untuk menikmati kopi varietas Geisha ini, kamu perlu merogoh kocek Rp225.000/cupnya, dan untuk 2 cup seharga Rp 405.000/servingnya. Setelah mencicipinya, kalau kamu ingin memberikan oleh-oleh coffee bean Geisha ini atau tertantang untuk menyeduhnya di rumah, maka kamu perlu merogoh kocek mulai Rp 375.000 hingga Rp 735.000 untuk kemasan 100gram tergantung jenis yang kamu pilih. %Arabica menghadirkan 2 pilihan Geisha, yaitu Panama Volcan Carmen Estate dan Panama Santa Clara Finca Hartman. Jika sedang di Jakarta, kamu perlu menyempatkan diri untuk berkunjung dan mencicipi salah satu kopi terbaik di dunia ini.

Demikian pembahasa tentang Geisha yang fenomenal ini. Apakah kamu tertarik mencobanya ?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *