Mobil Jepang Atau Eropa? Intip 7 Perbedaanya Disini

Mobil Jepang memang mendominasi pasar otomotif Indonesia. Tidak hanya mobil Jepang, mobil Eropa juga sama populernya di Tanah Air. Jika anda sedang mecari atau mempertimbangkan untuk meminang sebuah mobil baru maupun bekas merek Jepang atau Eropa, anda berada di tempat yang tepat!

Di Indonesia, mobil Jepang memiliki pasar yang besar. Beberapa merek mobil yang beredar di pasar Tanah Air yaitu, Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, Mitsubishi, Nissan, dan Mazda. Merek-merek tersebut merupakan beberapa merek yang banyak digunakan sebagai mobil pribadi dari masyarakat indonesia kebanyakan.

Disamping itu, mobil Eropa juga masih populer dan memiliki jumlah penggemar yang cukup. Merek Eropa yang beredar di Indonesia antara lain BMW, Mercedez-Benz, VW, Renault, dan Audi. Merek-merek tersebut merupakan merek yang banyak digunakan dan terlihat di jalanan Indonesia.

Jadi apa perbedaan antara kedua mobil tersebut? Mari simak artikel di bawah ini.

Perbedaan antara mobil Jepang dan Eropa

1. Performa Mesin

Dalam urusan mesin, mobil Eropa tidak perlu diragukan lagi jika membahas tentang performanya. Mobil Eropa seperti BMW, Mecedez-Benz, dan Audi dikenal memiliki horsepower yang lebih besar dibandingkan mobil Jepang. Mobil Eropa sering dibekali dengan sistem turbocharger pada mesinnya yang mendongkrak tenaga dan performanya. Seperti BMW Seri 3, Audi A4, dan Mercedez-Benz C class memiliki sistem tersebut. Sedangkan, mobil Jepang yang berada di kelas yang sama sepeprti, Toyota Camry atau Mazda 6 tidak dibekali dengan sistem tersebut.

Discover Engines
Mesin Mobil Eropa
Source: BMW Astra

2. Handling

Kebanyakan dari mobil eropa menggunakan sistem penggerak roda belakang maupun all wheel drive. Alhasil, dengan sistem pengerak seperti ini mampu memberikan handling dan penyaluran tenaga dari mesin lebih optimal. Sementara mobil jepang kebanyakan masih menggunakan sistem penggerak roda depan. Selain itu, mobil eropa sering kali sudah dilengkapi dengan fitur penyeimbang mobil seperti DSC atau DTC (Dynamic Stability/Traction Control) dibanding mobil Jepang.

3. Konsumsi Bahan Bakar

Produsen mobil Jepang mendesain mobilnya dengan mempertimbangkan efisiensi konsumsi bahan bakar. Dengan sistem penggerak roda depan yang tersedia pada kebanyakan mobil Jepang membuat tenaga yang dihasilkan mesin menjadi lebih efisien. Berbeda halnya dengan mobil Eropa yang menggunakan sistem penggerak roda belakang, menyebabkan tenaga yang dihasilkan lebih optimal. Namun, konsumsi bahan bakanyanya menjadi lebih boros. Bobot kendaraan mobil Eropa juga biasanya lebih berat dibandingkan dengan mobil Jepang. Hal tersebut juga dapat menjadi faktor mobil Jepang bisa lebih irit dibandingkan mobil Eropa.

4. Suku Cadang

Banyaknya jumlah mobil Jepang yang beredar di Indonesia berimbas pada suku cadang yang beredar. Suku cadang mobil Jepang relatif lebih mudah di temukan di Indonesia dengan variasi harga barang yang terjangkau, dari suku cadang original sampai yang tidak original ada. Sebaliknya suku cadang mobil mobil Eropa relatif lebih sulit ditemukan, dikarenakan populasi yang tidak terlalu banyak. Harga suku cadang dari mobil Eropa sendiri juga cenderung mahal bahkan kadang juga perlu impor dari negara yang memproduksinya.

5. Kesan Yang Diberikan

Tidak dipungkiri sebuah mobil terkadang menjadi simbol bagi para pemiliknya. Mobil Eropa biasanya senantiasa memberikan kesan yang gahar, mendominasi, dan mewah untuk tampil di jalanan. Daya tarik yang diberikan bukan hanya dari mereknya saja. Namun, produsen dari mobil Eropa seperti BMW, Mercedez-Benz, dan Audi memang mendesain mobilnya dengan sangat memikat. Dari eksterior, interior, fitur, dan hal lainnya.

Mobil eropa
Kesan Mobil Eropa
Source: oto

6. Harga

Dengan kelebihan yang dimiliki oleh mobil eropa di atas, hargnya berbanding lurus dengan kualitasnya. Mobil Eropa baru harganya cukup mahal dibandingkan mobil Jepang. Sebagai perbandingan mobil yang dikeluarkan untuk kelas menengah keatas pada mobil Eropa seperti seri 3 terbaru dijual dengan harga OTR (On The Road) 899 juta-1 milyar lebih. Untuk mobil Jepang sendiri dengan kelas yang head-to-head yaitu Toyota Camry Hybrid yang OTRnya sebesar 780an juta. Dari harga tersebut bisa dibilang mobil Jepang memiliki harga yang lebih murah dibandingkan mobil eropa.

7. Nilai Jual Kembali

Banyaknya mobil Jepang yang beredar di Indonesia juga berpengaruh pada depresiasi. Jika mobil jepang dijual kembali dalam keadaan bekas depresiasi harganya lebih kecil dibandingkan dengan mobil Eropa. Namun, dari sisi nilai jual kembalinya mobil Eropa ada pihak yang diuntungkan. Jadi konsumen mobil bekas bisa mendapatkan mobil Eropa bekas dengan harga yang lebih murah dari harga barunya.

Kira-kira seperti itulah perbedaan secara umum yang terdapat dari mobil Jepang dan Eropa. Silahkan anda pertimbangkan kembali sebelum memutuskan membeli mobil tersebut.

Jika anda sedang mencari mobil bekas bisa klik di sini dan jika ada ingin mengatahui bagaimana cara mara merawat mobil bekas anda bisa lihat di artikel ini. Begitu pula jika ingin mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan saat hendak membeli mobil bekas silahkan klik di sini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *