Jenis-Jenis Kepiting Bakau

Di Indonesia terdapat empat jenis Kepiting Bakau, yaitu Kepiting Bakau merah (Scylla olivacea) atau “red/orange mud crub”, Kepiting Bakau hijau (Scylla serrata) atau “giant mud crub, Kepiting Bakau ungu (Scylla tranquebarica), dan Kepiting Bakau putih (Scylla paramamosain). Kepiting bakau atau Scylla tergolong dalam family Portunidae yang hidup hampir di seluruh perairan pantai terutama pada pantai yang ditumbuhi mangrove, perairan dangkal yang dekat dengan hutan mangrove, estuari, dan pantai berlumpur yang berperan dalam peranan ekologis lainnya. Kepiting bakau adalah hewan yang beradaptasi kuat dengan hutan mangrove dan memiliki daerah penyebaran yang luas.

Hutan mangrove adalah tempat terdapatnya berbagai biota, satwa, sepert mamalia, amfibi, reptil, aves, insekta dan lainnya. Beberapa jenis satwa yang hidup di sekitar perakaran mangrove, ada yang terdapat di substrat yang keras maupun lunak (lumpur) antara lain adalah jenis kepiting bakau, kerang dan golongan invertebrate lainnya. Kepiting bakau (Scylla spp.) tergolong dalam family Portunidae yang hidup hampir di seluruh perairan pantai terutama pada pantai yang ditumbuhi mangrove, perairan dangkal yang dekat dengan hutan mangrove, estuari, dan pantai berlumpur yang berperan dalam peranan ekologis lainnya. Kepiting bakau (Scylla spp.) adalah hewan yang beradaptasi kuat dengan hutan mangrove dan memiliki daerah penyebaran yang luas. Hal ini disebabkan karena kepiting bakau memiliki toleransi yang luas terhadap faktor abiotik terutama pada suhu dan salinitas. Ketersediaan jenis biota laut seperti kepiting terdapat di sepanjang pantai yang dipengaruhi oleh pasang-surut dan memiliki berbagai macam variasi lingkungan dari hutan mangrove.

Kepiting bakau (Scylla) merupakan salah satau sumber keragaman hayati, ia biasa menjadi bagian dari habitat yang ada di dalam hutan mangrover yang merupakan formasi dari tumbuham yang spesifik, yang umumnya tumbuh serta berkembang pada kawasan pesisir kepiting bakau sangat digemari masyarakat dan termasuk satu diantara komoditas perikanan penting diwilayah Indo Pasifik dikarenakan hewan ini meiliki daging dan dan telur dengan kandungan protein yang cukup tinggi. Guna menunjang hal tersebut, dibutuhkan informasi data mengenai aspek ekologis terutama menyangkut keanekaragaman dan kelimphan kepiting bakau yang terkait budidaya dimasa mendatang.

Baca Selengkapnya:

https://www.instagram.com/p/CT48VpFBxys/?utm_medium=copy_link

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *