Terancam Punah: Budidaya Burung Jalak Bali Melalui Kegiatan Volunteer di Nusa Penida

Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa sehingga menjadi rumah bagi beragam satwa liar. Namun keunikan yang dimiliki oleh satwa tersebut menjadi incaran bagi warga sekitar. Seperti halnya yang terjadi pada burung jalak bali di Nusa Penida, Bali. Burung ini merupakan salah satu harta kebanggaan Provinsi Bali karena memiliki tampilan dan kicauan yang indah. Hanya saja keberadaan burung ini terancam punah karena pemukiman warga dan wisatawan yang mengganggu habitat alaminya. Lantas apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut?

Burung Jalak Bali Menyantap Makanannya
Sumber: FNPF Nusa Penida Bali

Harta Provinsi Bali

Daya Tarik Burung Jalak Bali

Berbeda dengan burung jalak pada biasanya, kecantikan burung jalak bali memiliki pesonanya sendiri. Bulu putih yang menutupi tubuh kecil hewan ini ditambah dengan sentuhan warna hitam di tepian bulunya tersebut membuat burung ini sangat mencolok dan menjadi ikon satwa Bali. Kulit di sekitar mata dan kepala burung tersebut berwarna biru, ciri lainnya, paruh burung ini sedikit lancip dan memiliki gradasi warna hitam dan putih. Suara yang diciptakan pun sangat unik. Biasanya kicauan burung jalak bali sangat ribut dan terdengar seperti lengkingan ataupun siul yang sengaja dijeda.

Peralihan Teritori yang Sesuai

Diketahui bahwa habitat asli burung endemik bali ini hanya tersebar di sekitar Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Namun karena beberapa pembangunan yang dilakukan warga sekitar dan hal lainnya, proses kembang biak spesies ini di TNBB tidak berjalan lancar. Jumlah burung dalam penangkaran TNBB berbeda jauh dengan jumlah burung yang disangkar warga dalam provinsi Bali Barat. Oleh karena itu, pemerintah bersama dengan badan konservasi bekerja sama untuk melakukan pelepasliaran di habitat baru spesies tersebut, yakni Nusa Penida.

Nusa Penida memiliki vegetasi dan pakan yang berlimpah sehingga cukup untuk ruang hidup jalak bali. Ditambah lagi, karena memiliki jarak terbang yang pendek, sekitar 56 meter, dipastikan bahwa spesies burung tersebut terisolasi di pulau tersebut dan dapat berkembang biak dengan aman.

Burung Jalak Bali Bertengger di Pohon
Sumber: Pixabay

Burung jalak bali memiliki jangka hidup selama lima sampai lima belas tahun di penangkaran, dan lebih pendek di alam liar. Hal ini disebabkan ancaman dari predator dan pemburu. Contohnya, Hewan seperti biawak dan ular sering berkeliaran disekitar sarang jalak bali untuk mengintai telur dan anak-anak burung. Sementara itu, perburuan liar masih saja dilakukan warga setempat meskipun hal tersebut melanggar Undang-undang dan peraturan perlindungan satwa yang berlaku.

Diketahui banyak juga dari masyarakat setempat  yang memelihara burung tersebut secara illegal, baik tanpa sertifikasi dari badan konservasi maupun tanpa ring di kaki burung. Kehidupan mereka pun sangat miris karena banyak dari burung-burung tersebut terkurung di dalam sangkar dan tidak dilepas ke alam terbuka. Hal ini mengancam keberlangsungan hidup burung jalak bali sebagai satwa yang terancam punah.

Penyantun Habitat Burung Jalak Bali

Sebuah lembaga nirlaba telah muncul sebagai jawaban atas permasalahan diatas. Friends of the National Parks Foundation (FNPF) Nusa Penida berdedikasi untuk melindungi satwa liar, memulihkan ekosistem, dan mendirikan zona perlindungan bagi satwa liar, khususnya yang terancam punah di Indonesia.

Program-program yang ditawarkan oleh organisasi ini, seperti Holistic Conservation dan Community Development, bertujuan untuk melindungi satwa-satwa yang terancam dan mempromosikan keberlanjutan lingkungan. Selain itu, FNPF juga melakukan kegiatan pengawasan (sidak) untuk memberikan arahan kepada masyarakat yang masih terlibat dalam praktik perburuan burung jalak Bali secara ilegal.

Upaya edukasi juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan demi mempertahankan habitat asli bagi spesies-spesies burung langka yang terancam punah tersebut.

Program pembiakan dan rehabilitasi burung jalak bali yang dilakukan oleh FNPF sukses pada periode 2006 hingga 2007. FNPF berhasil melepas 64 burung jalak Bali ke pulau Nusa Penida dalam kurun waktu tersebut. Setelah tiga tahun, populasi spesies jalak bali meningkat lebih dari 40 persen. Kiat ini pun terus dilakukan FNPF melalui observasi habitat, pendataan jumlah populasi setiap tahun nya, dan monitoring siklus kehidupan jalak bali melalui sarang buatan. Di sisi lain, Tim FNPF Nusa Penida tidak hanya mengajak kontribusi internal organisasi dan masyarakat local saja, namun mereka berusaha mendapatkan sumber daya bantuan dari para wisatawan asing yang mengunjungi Nusa Penida.

Baca juga: Nusa Penida Bali bisa diexplore Hanya dalam 12 Jam, Masa sih?

Bergabung Untuk Kehidupan Jalak Bali yang Lebih Baik

FNPF mengundang seluruh lapisan masyarakat yang tertarik untuk turut serta dalam mendukung program konservasi burung jalak Bali dan memperkuat komunitas lokal. Para sukarelawan tidak perlu memiliki pengalaman khusus dalam bidang konservasi, namun semangat dan inovasi mereka sangat diharapkan untuk mendukung pengembangan program. Disamping itu, Staf FNPF akan memberikan bimbingan kepada sukarelawan dalam berbagai kegiatan, termasuk:

  • Pemeliharaan umum di Pusat FNPF
  • Pemantauan berbagai spesies burung langka yang telah direhabilitasi dan dilepasliarkan
  • Pemantauan satwa liar lainnya seperti penyu, kupu-kupu, dan kelelawar
  • Pemetaan GPS berbagai lokasi di pulau Nusa Penida
  • Mengajar bahasa Inggris lisan di sekolah lokal kepada anak-anak
  • Memberikan pelajaran bahasa Inggris kepada orang dewasa setempat yang ingin meningkatkan peluang kerja mereka di bidang pariwisata.
Monitoring sarang buatan burung jalak bali
Sumber: FNPF Nusa Penida Bali

FNPF berusaha menyediakan pengalaman yang edukatif dan menyenangkan bagi para relawan. Jadwal kerja juga bersifat fleksibel, tergantung pada cuaca, momentum (seperti hari besar), dan program yang sedang berlangsung. Para sukarelawan diharapkan bekerja selama 3-4 jam per hari, dengan satu sampai dua hari libur dalam seminggu. Selain itu, FNPF juga menyediakan akomodasi berbayar untuk sukarelawan, mengingat dana yang diperlukan untuk menjalankan fasilitas dan program. Untuk informasi lebih lanjut mengenai harga akomodasi, dapat dilihat di sini.

Jadwal Sukarelawan FNPF Nusa Penida 2022
Sumber: Patricia Clairine Wangge

Inilah rincian program kerja FNPF demi mendukung kelestarian habitat burung jalak Bali. Tertarik untuk menjadi sukarelawan di FNPF Nusa Penida? Ayo isi formulir pendaftaran dan kirimkan ke info@fnpf.org. Kami menantikan partisipasimu!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *