ALERT, 5 SESAT PIKIR! SERING KAMU ALAMI (PART 1)

Seringkah anda mengalami kesalahan berulang? Sudah mengetahui bahwa tindakan tertentu dapat menyebabkan kerugian untuk hidup anda, walaupun telah sadar namun kembali melakukan kesalahan yang sama. Atau bisa jadi, Anda melakukan kesalahan yang sama seperti orang lain walaupun anda sudah menanamkan diri di pikiran untuk mengatisipasi kesalahan seperti mereka lakukan namun tetap terjadi juga dalam hidup anda. Mungkin ini tanda anda mengalami gejala sesat pikir. Sesat pikir adalah kesalahan kognitif (cognitive error) yang disebabkan oleh cara berfikir kita dalam menilai sesuatu yang tidak secara rational. Hal ini tidak hanya terjadi kepada orang awam, bahkan orang-orang yang mempunyai gelar pendidikan tinggi dan orang-orang yang mengelari dirinya pakar pun sering mengalami kondisi ini. Seringnya hal ini terjadi tidak hanya terjadi sesekali melainkan cenderung terjadi secara rutin, tertanam dipikiran, dan menular dari generasi ke generasi.

Menurut pakar bidang psikologi, ada 5 sesat pikir yang mungkin sering banyak orang alami namun tidak banyak orang yang menyadarinya.

  • BIAS ASOSIASI

Apakah anda punya barang keberuntungan? Bagaimana barang tersebut menjadi dekat dengan keberuntungan anda? Mungkin barang tersebut selalu ada di saat moment-moment terbaik yang anda alami sehingga dikatakan menjadi barang keberuntungan.

Begitulah otak kita bekerja mengaitkan satu dengan lainnya seperti mesin penghubung, yang dapat menciptakan pengetahuan palsu (Bias Asosiasi). Ivan Pavlov, ialah seorang ilmuan asal Rusia yang menguji sesat pikir ini. Korelasi ini muncul diluar tujuan uji sebenarnya untuk mengukur keluarnya air liur pada anjing. Ivan pavlov, dalam pengujiannya menggunakan bel untuk memanggil anjing-anjing untuk makan, namun tak lama kemudian bunyi bel tersebut membuat anjing-anjing meneteskan air liur. Otak anjing menghubungkan dua hal yang fungsional, mengaitkan air liur dangan bunyi bel. Hal ini juga terjadi dalam otak manusia, dan biasa terjadi dalam keseharian. Kita sering melabeli orang baik dengan gambaran orang yang menunjukan sikap ramah, murah senyum, dan tutur kata halus, namun, anda mungkin secara spontan menghindari diri dari orang yang sekilas terlihat dengan wajah cemberut, ngeselin dan mengeluarkan kata-kata kasar karena berpikir orang tersebut bukan orang yang baik. Padahal tampilan luar tidak ada hubungannya dengan karakter yang menunjukan baik/buruknya seseorang. dimana bisa jadi isi hati tidak sama dengan yang di tampakan.

Hal penting yang perlu anda lakukan untuk menghindari sesat pikir ini yaitu berhati-hati dalam mengambil hikmah dari pengalaman, dan jangan terpaku hanya pada pengalaman tersebut. Karena kita mungkin akan melewatkan kemungkinan-kemungkinan lain, sehingga membatasi bereksplorasi.

  • KEMALASAN SOSIAL

Pernahkah anda merasakan kerja kelompok lebih lambat progress-nya? Padahal dibanding dengan tugas individu, seharusnya dengan jumlah orang yang lebih banyak sebuah pekerjaan yang dikerjakan secara berkelompok akan selesai lebih cepat. Jika hal terjadi, mungkin anda sedang terjebak dalam kemalasan sosial.

Seorang insinyur berkembangsaan Prancis, Maximilian Rigelman melakukan percobaan untuk mempelajari sesat pikir ini. Dia menguji dengan membandingkan kekuatan dua orang penarik tambang menarik beban yang sama dengan satu penarik tambang, hasilnya ketika dihadapkan dengan kegiatan kolektif para penarik tambang akan memberikan usaha dibawah usaha maksimumnya dibanding jika bekerja secara individu. Kemalasan sosial atau sosial loafing ialah penurunan dari usaha/kinerja yang diberikan oleh seseorang akibat adanya kehadiran orang lain. Ini yang membuat kontribusi yang diberikan sesorang akan berbeda jika dihadapkan dengan pemberian tugas untuk individu dan kolektif. Efek ini akan semakin muncul jika usaha individu tak kelihatan secara langsung dan bercampur dalam usaha kelompok.

Hal penting yang perlu anda lakukan untuk menghindari sesat pikir ini yaitu anda perlu memberikan peran setiap individu sejelas mungkin, dan memastikan semua peran mendapatkan beban kerja yang seimbang.

Jika anda tertarik dengan artikel ini, anda bisa membaca sesat pikir lainnya disini.

2 thoughts on “ALERT, 5 SESAT PIKIR! SERING KAMU ALAMI (PART 1)”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *