5 Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

Sampah yang sering kita temui sehari-hari merupakan sampah organik dan anorganik yang memiliki karakteristik masing-masing. Source: Pixabay

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menghasilkan berbagai jenis sampah yang bervariasi. Namun, ada satu perbedaan mendasar yang seringkali luput dari perhatian kita, yaitu perbedaan antara sampah organik dan anorganik. Kedua tipe sampah tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang mempengaruhi bagaimana kita mengelola tiap tipe sampah tersebut dan tingkat kesulitan yang ada dalam mengelolanya. Walaupun berbeda, sampah organik dan anorganik tetap saja berbahaya karena menyebabkan pencemaran lingkungan jika tidak dikelola dengan bijak.

Kita sudah pasti mengetahui jika sampah organik bisa disebut sebagai sampah basah dan anorganik sebagai sampah kering. Tetapi ada beberapa banyak karakteristik yang membedakan kedua jenis sampah tersebut. Berikut 5 perbedaan sampah organik dan anorganik:

1.    Sumber/Asal Sampah

a.     Sampah Organik

Sampah organik merupakan jenis sampah yang bersumber dari sisa-sisa makanan atau yang berbahan secara alami seperti yang berasal dari organisme hidup.

b.     Sampah Anorganik

Sedangkan sampah anorganik adalah jenis sampah yang berasal dari barang-barang keras yang notabene terbuat dari bahan-bahan campuran buatan manusia dan juga mesin.

2.    Kandungan Sampah

a.     Sampah Organik

Sampah organik memiliki kencederungan mengandung karbon dan hidrogen dalam ikatan kimia. Komposisi sampah organik juga lebih kompleks daripada limbah anorganik karena kandungan unik yang dimiliki oleh berbagai organisme yang berpotensi menjadi sampah.

b.     Sampah Anorganik

Sedangkan sampah anorganik memiliki kandungan yang tidak dimiliki oganik yang alamiah, melainkan bahan-bahan kimia buatan yang bisa dikatakan lebih kompleks lagi dibandingkan sampah organik.

3.    Proses Pembusukan

a.     Sampah Organik

Secara karakteristik sampah organik dapat disamakan dengan sampah basah karena berasal dari organisme alamiah. Sehingga rentan  pembusukan sampah organik disebabkan oleh adanya mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.

b.     Sampah Anorganik

Karena sampah anorganik terbuat dari bahan-bahan yang lebih kompleks, percampuran bahan buatan yang bervariasi, dan cenderung lebih keras, maka sampah anorganik tidak akan pernah membusuk.

4.    Seberapa Tahan dengan Panas?

a.     Sampah Organik

Sampah organik mengandung beberapa senyawa kimia yang akan bereaksi secara alamiah dan terpengaruh oleh kondisi sekitar. Jika terkena panas, sampah organik akan rentan terbakar sehingga jika menumpuk akan berdampak ke sekitar. Hal itu yang membuat sampah organik menjadi penyebab terbakarnya beberapa TPA di Indonesia belakangan ini.

Baca juga: Penyebab Kebakaran TPA, ini Contoh Sampah Organik di Sekitar Kita

b.     Sampah Anorganik

Walaupun tergantung dari bahan-bahan dari sampah anorganiknya, tetapi sebagaian besar sampah anorganik sangat tahan panas dan tidak mudah terbakar.

5.    Cara Mengolahnya

a.     Sampah Organik

Sampah organik biasanya dapat didaur ulang melalui komposting, biopori, dan juga dengan memberikannya ke larva BSF(Black Soldier Fly). Pengolahan sampah organic melibatkan penguraian oleh mikroorganisme menjadi humus yang berguna untuk pertanian, kebun, dan juga sebagai bahan ternak BSF yang bermanfaat sebagai pangan hewan ternak seperti ayam dan ikan.

b.     Sampah Anorganik

Sampah anorganik berasal dari barang-barang buatan manusia yang sudah rusak atau tidak bisa terpakai lagi. Pengolahan sampah anorganik tergantung dari bahan apa yang terbuat dan akan diolah menjadi barang baru yang berguna. Masalahnya, tidak semua dengan mudah bisa diolah menjadi barang baru. Sampah plastik dan kaca merupakan jenis sampah yang tergolong mudah untuk dikelola.

Yang Bisa Kita Lakukan

Sampah organik dan anorganik memiliki perbedaan yang ternyata sangat mempengaruhi cara kita mengolah sampah-sampahnya. Agar lebih optimal, kita harus bijak dalam mengetahui jenis-jenis sampah yang sering kita temui dan mulai untuk mengolah agar tidak terjadi lagi darurat sampah yang kita alami sampai sekarang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *