NONGKRONG ALA MILENIAL DITENGAH PANDEMI, RELAKSASI ATAU EKSISTENSI

Ditulis Oleh : Viktor Kristian Matangkin (12181073)

Tren cafe menjadi gaya hidup anak milenial

Pandemi corona telah mengubah cara pandang manusia terhadap kebersihan dan kesehatan tetapi juga gaya hidup sehari-sehari. Ada banyak rutinitas dan aktivitas yang dulunya dilakukan, namun setelah pandemic, hal tersebut tidak lagi dilakukan. Berdasarkan riset CNBC, disebutkan bahwa 46% kaum milenial penuh pertimbangan ketika keluar rumah, 54% diantaranya mengurangi aktivitas berbelanja, dan 30% melakukan jual beli online.

Riset CNBC terkait perubahan kebiasaan anak milenial

Sejak virus corona mewabah di Indonesia Maret lalu, kebiasaan kaum milenial mengalami perubahan signifikan. Jika dulunya, anak muda terlalu mementingkan urusan penampilan dan pernak-pernik yang dimilikinya, tapi kini, berbeda kondisinya. Penampilan, perlahan tidak menjadi perhatian serius dikarenakan intensitas keluar rumah yang berkurang.

Nongkrong untuk usir kepenatan

Gaya hidup anak milenial bukan saja terbatas pada penampilan, namun kegiatan-kegiatan lain yang digemari anak muda seperti nongkrong. Aktivitas “nongkrong” kini juga ikut-ikutan menjadi bagian dari keseharian kaum milenial. Bagaimana tidak ? Ketika deadline kerja sedang padat-padatmya, buat pikiran tidak karuan, tapi tetap harus kerja. “Rasanya seperti Anda menjadi Ironman” kata Mang Ole. Biasanya kalau sudah berada diposisi ini, siapapun butuh istirahat sejenak ke tempat yang menenangkan. Salah satunya adalah dengan nongkrong di tempat ngopi. Selain bikin kita lebih rileks santai, suasana café yang teduh dan nyaman juga bikin kita lebih fokus mengerjakan deadline.

Cafe, salah satu tempat bersantai dan menghilangkan penat

Melepaskan penat seharian bekerja atau kuliah dengan bertemu dan berkumpul dengan teman-teman, mengerjakan tugas bersama, ngopi bareng, bersosialisasi, dan bersenda gurau, semuanya adalah hal yang menyenangkan bagi kaum milenial. Karena fenomena inilah, belakangan ini tempat nongkrong seperti kafe dan juga restoran, semakin kreatif untuk berbenah, menciptakan tempat nongkrong yang asyik dan bikin betah pengunjungnya. Tak heran, jika kini, semakin menjamur tempat-tempat nongkrong kekinian.

Zaman yang telah modern dan serba mengandalkan teknologi smartphone, media sosial tentunya berperan membuat tempat nongkrong makin tenar dan viral. Secara tidak langsung, lewat media sosial, banyak orang yang ikut mempromosikan tempat nongkrong tersebut, ditambah lagi jika tempat tersebut memiliki suasana trendy dan instagramable. Semenjak pembatasan kegiatan diluar rumah, media sosial makin ramai dan banyak diakses oleh masyarakat, imbasnya bisnis cafe dan restoran semakin diminati karena sebagian besar anak muda mengalami masa transisi hobi.

Hanya Sekedar Eksistensi

Kegiatan mengabadikan aktivitas ke sosial media hampir dijumpai di setiap cafe

Tak salah jika menyebutkan bahwa nongkrong di kafe merupakan gaya hidup anak muda perkotaan. Namun, gaya hidup ini merupakan gaya hidup yang konsumtif, semi hedonis. Kebanyakan dari mereka, datang ke tempat nongkrong untuk merayakan kehidupan karena kemampuan keluarga. Biasanya kalau dulu, orang makan tiga kali sehari, minum pada saat haus saja dan makan pada saat lapar saja. Ya, memang benar adanya, karena mayoritas pengunjung café adalah orang yang tidak lapar bahkan tidak haus banget, namun tetap nongkrong di kafe atau restoran. Sebagian besar jawabannya adalah untuk menikmati sesuatu dan menghilangkan penat “bersama-sama”.

Dengan bermodalkan uang 30-50 ribu dikantong, kaum milenial sudah bisa duduk ramai-ramai dengan laptop dan difasilitasi WiFi dengan suguhan snack dan minuman yang menyegarkan. Dari momen kebersamaan tersebut, tak lengkap jika tidak diabadikan atau dipotret. Saat berada dalam momen itu, sekaligus menunjukkan eksistensi terhadap teman-temannya yang lain. Secara umum, nongkrong dan berbincang bersama teman-teman sudah menjadi kebutuhan kaum milenial. Selain nongkrong dan saling berbagi cerita, tentunya ada momen di mana berfoto bersama menjadi keharusan, kemudian foto tersebut diunggah ke media sosial, bukan hanya sebagai kenang-kenangan, tapi juga sebagai alat menunjukkan eksistensi dan mencari pujian.

Sumber :

https://www.cnbc.com/2020/03/05/millennials-worry-changing-spending-most-amid-coronavirus-study.html

https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/agifthya-sitompul/coffee-shop-jadi-tempat-nongkrong-millennials-c1c2

https://www.superadventure.co.id/news/20536/anak-muda-sering-banget-nongkrong-di-coffee-shop-ini-5-alasan-mereka-bro/

https://literasinews.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-92958393/berikut-4-alasan-mengapa-cafe-disukai-milenial-untuk-menjadi-tempat-nongkrong

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *