Investasi dalam reksadana merupakan salah satu cara yang populer untuk membangun portofolio investasi yang beragam dan terdiversifikasi. Reksadana sendiri merupakan salah satu produk investasi yang cocok untuk kamu yang masih pemula dalam dunia investasi maupun bagi kamu yang hanya mempunyai waktu terbatas karena reksa dana ini dikelola oleh pihak profesional serta berpengalaman yang disebut dengan Manajer Investasi (MI).
Baca disini: Reksadana Syariah vs Reksadana Konvensional
Dalam dunia reksadana, terdapat berbagai jenis yang ditawarkan kepada investor. Setiap jenis reksadana memiliki karakteristiknya tersendiri, serta risiko dan potensi keuntungan yang berbeda-beda. Investasi yang tepat sasaran perlu dilakukan agar mendapatkan keuntungan yang optimal sesuai dengan rencana. Dengan kehadiran jenis reksadana yang beragam, disarankan bagi Anda untuk mengetahui tentang pengertian dari berbagai jenis reksadana yang ada. Berikut ini adalah ulasan mengenai jenis-jenis reksadana yang perlu kamu ketahui:
Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sebagian besar portofolio dalam instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka, surat berharga pasar uang, dan instrumen likuid lainnya. Karakteristik utama dari reksadana pasar uang adalah likuiditas yang tinggi dan risiko yang rendah. Reksadana pasar uang cocok untuk investor yang mencari tempat untuk menyimpan dana dengan tingkat risiko yang minimal namun dengan potensi pengembalian yang stabil. Hal tersebut didasari oleh tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal investasi.
Reksadana Campuran
Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang menggabungkan investasi dalam saham dan obligasi dalam satu portofolio. Tujuan dari reksadana campuran adalah untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan dan pendapatan yang stabil. Reksadana campuran cocok untuk investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai investasi serta pendapatan tetap, namun memiliki toleransi risiko yang moderat.
Reksadana Saham
Reksadana saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sebagian besar portofolio dalam saham-saham perusahaan. Karakteristik utama dari reksadana saham adalah tingginya potensi pertumbuhan nilai investasi, namun juga rentan terhadap fluktuasi pasar yang tinggi. Reksadana saham cocok untuk investor dengan profil risiko yang lebih agresif yang siap menanggung risiko yang lebih tinggi untuk mendapatkan hasil yang lebih besar.
Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap, atau biasa disebut juga reksadana obligasi, adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sebagian besar portofolio dalam obligasi atau surat utang lainnya. Karakteristik utama dari reksadana ini adalah stabilitas pendapatan yang dihasilkan dan risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan reksadana saham. Reksadana pendapatan tetap cocok untuk investor yang mencari pendapatan tetap dan stabil, serta memiliki profil risiko yang lebih konservatif.
Reksadana Syariah
Reksadana Syariah merupakan versi syariah dari keempat reksadana yang sudah dijelaskan di atas. Reksadana syariah adalah reksadana yang hanya dapat berinvestasi di efek keuangan yang sesuai dengan kaidah dan prinsip syariah, dan tentunya masih terikat dengan batasan investasi yang ditetapkan oleh OJK. Selain ditetapkan oleh OJK reksadana syariah juga diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Di dalam reksadana syariah juga terdapat istilah proses “pembersih” atau memisahkan sumber pendapatan yang halal dan non halal.
Dalam memilih jenis reksadana yang tepat, investor perlu mempertimbangkan tujuan investasi, profil risiko, dan preferensi pribadi mereka. Setiap jenis reksadana memiliki karakteristik yang unik dan keuntungan serta risiko yang terkait. Dengan memahami jenis-jenis reksadana yang tersedia dan melakukan penelitian yang cermat, investor dapat membuat keputusan investasi yang bijaksana sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial mereka.
Sumber: cimbniaga.co.id, sikapiuangmu.ojk.go.id