Investasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti deposito, emas, saham, dan reksadana. Ada juga investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, yaitu surat berharga negara (SBN) yang merupakan surat utang dengan keuntungan yang mencapai 6%. Keamanannya pun sudah dijamin oleh negara. SBN memiliki Tingkat risiko yang cenderung rendah. Artikel ini akan membahas seputar surat berharga negara (SBN) yang perlu kamu ketahui!
Kenapa Harus SBN?
Alasan SBN menjadi alternatif dalam berinvestasi adalah sebagai berikut:
- Stabil
Disebut stabil karena diterbitkan oleh pemerintah sehingga dapat dianggap sebagai investasi yang relatif stabil karena pemerintah memiliki kemampuan untuk membayar utangnya.
- Diversifikasi Portofolio
Atau mudahnya adalah strategi dalam berinvestasi dengan cara menyimpan dana ke berbagai instrumen investasi lainnya untuk memimalisasi risiko.
- Imbal Hasil Menarik
SBN memberikan penawaran dengan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dibanding simpanan di bank, hal tersebut kerap kali menjadi alasan investor tertarik untuk mencari pendapatannya dari investasi ini.
- Likuiditas
Atau kemampuan yang dimiliki SBN dalam memenuhi kewajibannya dalam waktu singkat terbilang baik di pasar sekunder, sehingga memungkinan untuk investor melakukan jual beli dengan mudah.
Jenis-jenis SBN
Per 2024, ada lima jenis SBN Ritel yang akan terbit, di mana penawaran tersebut adalah penawaran umum atau non-lelang, di antaranya adalah:
- Obligasi Negara Ritel (ORI)
Salah satu intrumen SBN Ritel yang ditawarkan kepada individu melalui distribusi. ORI diterbitkan tanpa warkat (scripless) dan dapat diperdagangkan antar investor domestic, kupon tetap (fixed rate), dan ada potensi capital gain.
- Savings Bond Ritel (SBR)
Instrumen investasi ini dirancang bagi investor individu WNI. Tujuannya adalah untuk menyediakan alternatif investasi yang aman dan menguntungkan, sekaligus membuka peluang bagi masyarakat dalam pembiayaan APBN. Pemesanannya dimulai dari Rp.1 Juta dengan imbal hasil atau kupon mengambang dengan kupon minimal, dan tersedia early redemption.
- Sukuk Tabungan (ST)
Produk investasi syariah yang termasuk seri terakhir diterbitkan yakni ST008 yang ditawarkan kepada individu WNI. Pengelolaannya sesuai dengan prinsip syariah, di mana tidak mengandung maysir (judi), gharar (ketidakjelasan), dan riba (usury), serta telah dinyatakan sesuai syariah oleh Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Dengan adanya penerbitan seri khusus Green Sukuk Ritel, hasil penerbitannya akan digunakan pemerintah untuk membiayai proyek ramah lingkungan di dua sektor, yaitu transportasi berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklan, yang diharapkan dapat memitigasi damapak perubahan iklan dan adaptasi atas perubahan iklim yang telah terjadi.
- Sukuk Ritel (SR)
Produk investasi syariah yang ditawarkan kepada individu WNI dengan menerapkan prinsip syariah di mana tidak mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan), dan riba (usury), serta telah dinyatakan sesuai dengan syariah oleh Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Penerbitannya menggunakan struktur akad Ijarah-Asset to be Leased yang di mana produk ini bertujuan untuk membiayai APBN dan membiayai Pembangunan proyek intrastruktur di Indonesia.
- Cash Waqf Linked Sukuk Ritel (CWLS Ritel)
Investasi wakaf uang pada sukuk negara yang imbalannya disalurkan oleh Nazhir (pengelola dana dan kegiatan wakaf) untuk membiayai program sosial dan pemberdayaan ekonomi umat. Instrument ini diperuntukkan bagi investor/wakif individu dan institusi dengan prinsip syariah. CWLS Ritel ini berfungsi dalam membantu beasiswa Pendidikan, bantuan tuna Netra, bantuan ekonomi gerobag, bantuan sanitasi dan MCK, program penagkaran benih padi, dan bebaskan buat aksara Al-Quran.
Mau Beli SBN? Bisa Beli di Sini
Cara Beli SBN di Bibit
Pembelian SBN di Bibit diperuntukkan bagi individu WNI yang memiliki e-KTP dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdaftar di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Dengan minimal pembelian adalah 1 (satu) unit atau sebesar Rp.1.000.000,- (satu juga rupiah) dan kelipatan satu. Hingga Oktober 2023 lalu, traksaksi pembelian SBN dibatasi dengan maksimum 5.000 (lima ribu) unit hingga 10.000 (sepuluh ribu) atau setara Rp.5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) hingga Rp.10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah). Pembeliannya dapat dilakukan saat Kementrian Keuangan telah menetapkan pewaran dengan proses 1-2 hari kerja.
Pembelian SBN di Bibit bisa melalui aplikasi Bibit atau bisa cek di sini selengkapnya.
Cara Beli SBN di Bareksa
Investor yang sebelumnya memiliki akun reksadana perlu daftar akun SBN ritel di Bareksa karena smart investor perlu mendapatkan rekening sub-registry untuk SBN online. Namun, jika sebelumnya investor pernah membeli atau transaksi SBN online lebih dati 6 bulan, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) otomatis akan memnonaktifkan akunnya sehingga diperlukan reaktivasi pada akun SBN di aplikasi Bareksa.
Pembelian SBN di Bareksa bisa melalui aplikasi Bareksa atau bisa cek di sini selengkapnya.
Cara Beli SBN di Livin’ by Mandiri
Pembelian SBN di Livin’ by Mandiri diperlukan rekening tabungan aktif di Bank Mandiri dan tercatat atas nama pribadi yang dibuktikan dengan adanya buku tabungan atau kartu debit Bank Mandiri. Proses pendaftarannya membutuhkan waktu 1 jam. Jika investor belum memiliki SID Bond dan/atau SRAN yang berstatus aktif yang tercatat di sistem Bank Mandiri, maka perlu dilakukan pendaftaran sebagai Investor dan Layanan SBN Perdana terlebih dahulu.
Pembelian SBN di Livin’ by Mandiri bisa melalui aplikasi Livin’ by Mandiri atau bisa cek sini selengkapnya.
Surat Berharga Negara (SBN) merupakan instrumen investasi yang aman dan menguntungkan. Hal tersebut dikarenakan instrument investasi ini dijamin oleh negara sehingga risiko gagal bayarnya sangat kecil. Pembeliannya yang mudah bisa melalui mitra distribusi terkait yang tidak hanya satu saja. Juga banyak penawaran yang diberikan di tiap jenisnya.
Jadi, sudah berminatkah untuk investasi di SBN? Ceritakan minatmu di kolom komentar ya!