Fakta-Fakta Menarik Serial Netflix Terbaik Indonesia 2023 : Gadis Kretek

Sebagai serial pertama Indonesia dan menjadi serial terbaik Netflix, Gadis Kretek ternyata memiliki sejumlah fakta-fakta yang menarik. Serial yang resmi tayang di Netflix pada 2 November 2023, dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Putri Marino, dan Arya Saloka. Serial film dengan jumlah 5 episode ini menceritakan tentang industri tembakau Indonesia. Menggunakan alur maju mundur dengan latar era 1960 dan awal 2000, ketika seorang anak harus memenuhi permintaan terkahir ayahnya untuk mencari seorang gadis dari masa lalu. Sinopsis lebih lanjut dan review serial film ini sudah aku rangkum di “3 Film Rekomendasi Netflix Indonesia, Wajib Tonton yang Nomor 3!“. Karena kali ini kita akan bahas fakta-fakta di balik Serial Netflix terbaik Indonesia, berikut fakta-fakta mernarik serial film Gadis Kretek yang dikutip dari lifestyle.Bisnis.

1. Diadaptasi dari Sebuah Novel dan Bisnis Keluarga

Serial terbaik Netflix ini ternyata adalah hasil adaptasi dari sebuah novel karya Ratih Kumala dengan menggunakan judul yang sama. Pada mulanya Ratih hanya ingin menungkan cerita ini dalam bentuk sebuah cerita pendek, namun pada akhirnya Ratih memutuskan menjadikannya sebagai sebuah Novel dengan 247 halaman. Cerita ini terinpsirasi dari kehidupan Ratih sendiri, yaitu bisnis keluarganya yang berkecimpung di Industri kretek. Sang kakek mempunyai pabrik rokok kretek yang di mulai dari usaha rumahan di daerah Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Maka dari itu, ketika keluarga besarnya berkumpul, kretek sering kali menjadi topik pembicaraan.

2. Tayang Perdana di Busan International Film Fetival

Gadis Kretek tayang untuk pertama kalinya bukan di Indonesia maupun platform streaming netflix, melainkan di Busan International Film Festival 2023. Serial Netflix terbaik ini mendapatkan undangan yang diberikan langsung oleh Busan International Film Festival (BIFF), dihadiri oleh para pemain seperti Dian Sastro, Putri Marino, Arya Saloka, Ario Bayu, para produser dan sutradara. Gadis Kretek menjadi serial pertama Indonesia yang menggelar world premiere di acara International film festival.

3. Proses Dian Sastrowardoyo Menjadi Dasiyah (Jeng Yah)

Dian mengakui bahwa dirinya dan Jeng Yah memiliki karakter yang sangat berbeda, sehingga Dian menggunakan beberapa cara untuk mendalami peran tersebut. 3 cara intense yang dilakukan oleh Dian, mulai dari melakukan pendekatan yang diajarkan oleh acting coachnya yaitu Rukman Rosadi, salah satunya adalah mengatur tempo bernapas. yang kedua, Dian berhenti bersosialisasi selama 6 bulan, tidak bertemu dengan teman-teman, mengganti playlist musik sesuai dengan zaman Jeng Yah, hingga berhenti olahraga untuk memperlambat tempo gerakannya. yang terakhir, mencoba untuk menyendiri beberapa jam dalam sehari. Dian mengatur jadwal untuk berdiam diri dalam sebuah ruangan, tanpa handphone dan musik maupun TV, hanya diam dan menulis. Proses pendalaman karakter Dian, juga menjadi salah satu faktor serial ini menjadi serial Netflix terbaik di Indonesia.

4. Mendapatkan Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa

Novel karya Ratih Kumala ini pernah mendapatkan penghargaan 10 Besar Kusala Sastra Khatulistiwa pada 2012. Penghargaan tersebut lah yang menjadi gerbang bagi Gadis Kretek untuk dipertimbangkan dan diadaptasi menjadi sebuah karya film.

5. Mengangkat Kisah Perjuangan Perempuan Pada Jaman Dulu

Salah satu yang menjadi fokus utama pada cerita Gadis Kretek ini adalah, keinginan dan mimpi besar Jeng untuk menjadi peracik saos kretek terbaik. Sedangkan, pada saat itu stereotip pada Perempuan seharusnya bisa melakukan pekerjaan rumah tangga. Industri kretek pada saat itu juga didominasi oleh laki-laki, sehingga ada kepercayaan juga bahwa Perempuan tidak boleh masuk kedalam ruang peracikan saos. Tetapi dalam serial netflix ini, Jeng Yah tetap berusaha mencoba untuk membuat saos kretek yang nikmat dan berhasil menjalankan usahanya sendiri.

6. Set Syuting Gadis Kretek yang Menggunakan latar waktu era 1960 dan 1990

Menyiapkan set syuting tentunya menjadi tantangan berat bagi tim produksi. Bukan hanya set syuting saja yang menjadi tantangan, pemilihan lokasi syuting pun juga cukup challenging bagi tim produksi. Karena menampilkan dua latar waktu yang berbeda dan memiliki gaya yang juga berbeda, maka Kamila Andini sang sutradara beserta tim produksi menyiapkan 100 set di 20 lokasi yang berbeda. Set syuting dan pemilihan lokasi yang benar-benar pas dalam menggambarkan zamannya, turut andil dalam membuat serial ini menjadi salah satu serial Netflix terbaik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *