Ciri-Ciri Perilaku Gaslighting di Dalam Hubungan

Pernahkah kamu bertemu atau menjalin hubungan dengan seseorang, tapi sering merasa dibohongi? Atau apakah kamu sering merasa bersalah padahal tidak melakukan kesalahan? Bisa jadi, kamu adalah korban dari perilaku gaslighting. Gaslighting adalah salah satu bentuk kekerasan secara mental berupa perilaku manipulatif sehingga korban mempertanyakan realitanya sendiri. Pelaku melakukan taktik gaslighting adalah untuk mendapatkan kekuasaan, dan taktik ini bekerja dengan baik. Istilah “Gaslighting” pertama kali dikenal dari film yang berjudul “Gaslight” (1944), dimana sang suami memanipulasi pemikiran istrinya sehingga sang istri sering mempertanyakan kewarasaannya sendiri.

Siapa pun rentan terhadap perilaku gaslighting, dan ini merupakan teknik umum yang dilakukan para pelaku kekerasan, diktator, narsistik, dan pemimpin sekte. Pelaku gaslighting bisa jadi adalah orang-orang terdekatmu, yaitu pasangan, keluarga, teman, rekan kerja, atasan, dan sebagainya. Gaslighting dilakukan secara perlahan, sehingga korban tidak menyadari bahwa mereka mengalami “Gaslighting”. Untuk itu, kamu perlu mengetahui ciri-ciri gaslighting sehingga kamu dapat menyadari apakah kamu korban dari gaslighting atau tidak.

Berikut merupakan ciri-ciri perilaku gaslighting di dalam hubungan :

1. Kamu sering meminta maaf walaupun yang salah adalah mereka.

2. Mereka memberikan kamu afeksi di awal agar membuatmu yakin, kemudian afeksi tersebut menghilang seiring dengan berjalannya waktu.

3. Membuatmu merasa lelah secara fisik dan mental selama menjalin hubungan.

4. Ketika kamu menceritakan perasaanmu, mereka cenderung meremehkan. “Kamu baperan”, “Kamu lebay deh”.

5. Kamu sering mempertanyakan keyakinan dan pendapatmu. Ketika pandanganmu tidak sesuai dengan mereka, kamu akan disalahkan.

6. Kamu menjadi lebih berhati-hati dalam mengemukakan sesuatu, karena takut akan membuat mereka marah.

7. Terkadang mereka senang mempermalukanmu di depan umum.

8. Mereka senang “playing victim” dan melempar kesalahannya kepada orang lain. Misal, “Aku begini karena kamu begitu”.

9. Mereka senang berbohong, tidak merasa bersalah atas kebohongannya dan enggan meminta maaf.

10. Karena seringnya disalahkan dan dibohongi, kamu sering ragu dan mempertanyakan “self-worth” dirimu sendiri.

11. Ucapan tidak sesuai dengan tindakan.

Akibat dari perilaku gaslighting adalah kamu akan merasa cemas, insecure, hingga lebih parahnya menjadi depresi. Dengan kondisi emosi kamu yang tidak stabil, mereka akan dengan mudah memanipulasi dan menguasai pikiran dan perilakumu. Sebisa mungkin, kamu harus menyadari bahwa kamu terjebak dalam hubungan yang “toxic” atau tidak sehat tersebut. Selain itu, kamu juga disarankan menghindari orang-orang yang memiliki kecenderungan gaslighting. Sadari bahwa yang bermasalah adalah “mereka” bukan kamu. Tidak masalah jika kamu putus hubungan dengan pelaku gaslighting. Cintai dirimu sendiri. Carilah support system seperti keluarga, teman-teman terdekat, bahkan psikolog yang bisa membantumu. Dengan begitu, kondisi mentalmu akan kembali pulih 🙂

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *