Budidaya Ikan Cupang: Lebih dari Sekadar Beternak

Wabah pandemi membuat semua orang lebih sering beraktifitas di rumah. Banyak hal baru termasuk hobi yang mulai ditekuni selama pandemi. Salah satu hobi yang menarik adalah budidaya ikan cupang di rumah. Banyak yang memilih jenis ikan cupang karena selain ukuran tubuhnya yang kecil dan cantik, perawatannya pun terbilang cukup mudah serta murah.

budidaya ikan cupang
Ikan Cupang (Sumber: Unsplash – Worachat Sodsri)

Meski relatif mudah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan khususnya buat kamu yang baru memulai dan ingin mencoba memelihara ikan cupang di rumah. Berikut ini adalah 5 hal yang perlu diperhatikan pemula saat memulai budidaya cupang.

1. Pilih indukan yang berkualitas

Hal ini wajib diketahui bagi kamu yang baru memulai budidaya cupang agar nantinya indukan bisa menghasilkan anak yang berkualitas. Indukan cupang yang bagus harus sehat. Tidak hanya itu indukan harus bebas penyakit dan tidak ada cacat bawaan seperti misal, kondisi sirip ikan yang cacat sebelah.

Pastikan ciri-ciri ini ada pada indukan ikan jantan dan betina yang sudah siap kawin:

Ikan Cupang JantanIkan Cupang Betina
Minimal berusia 4-8 bulanMinimal berusia 3-4 bulan
Bentuk badan panjangBentuk badan membulat dan bagian perut agak buncit
Sirip panjang & warna sirip terangSirip pendek dan warna sisik lebih kusam
Gerakan lincah & agresifGerakan lambat

2. Jaga kualitas & kebersihan akuarium

Akuarium yang bersih bisa membuat ikan cupang merasa nyaman serasa tinggal di habitatnya sendiri. Budidaya ikan cupang membutuhkan air yang cukup karena ikan lebih menyukai air yang menggenang dan tidak bergelombang. Suhu air pada akuarium juga harus normal dengan tingkat pH yang berkisar antara 6.8 sampai 7. Diharapkan untuk menguji air terlebih dahulu sebelum memasukan ikan cupang ke dalam akuarium.

aquarium budidaya ikan cupang
Aquarium Ikan Cupang (Sumber: Unsplash – Sarah Brown)

Cuaca juga berperan penting terhadap kelangsungan hidup ikan cupang. Karena jika kondisi udara terlalu dingin (saat musim hujan) bisa mengakibatkan ikan cupang mati.

Umumnya budidaya ikan cupang tidak memerlukan tambahan aksesoris maupun dekorasi pada akuarium, tapi bila kamu ingin menambahkan aksesoris, jangan lupa membersihkannya terlebih dahulu. Agar ikan cupang terhindar dari zat-zat kimia yang melekat pada aksesoris tersebut.

3. Lakukan pemijahan saat budidaya ikan cupang

Proses pembuahan telur oleh sperma ikan cupang jantan atau yang biasa disebut dengan pemijahan, membutuhkan sedikitnya 3 medium. Terdiri dari satu tempat untuk jantan, satu untuk betina, dan satu tempat untuk proses kawin. Karena pada prosesnya, ikan jantan dan betina tidak bisa langsung bertemu untuk langsung memadu kasih. Ada proses pendekatan yang harus dilakukan sebelum kawin.

Proses perkawinan budidaya ikan cupang:

Ketika sang betina sudah dikawinkan, maka seharusnya tidak boleh dikawinkan lagi. Karena sebenarnya maksimal kawin untuk sang betina sebanyak 2-3x saja. Jika lebih dari itu, ada kemungkinan kualitas anak yang dilahirkan akan semakin menurun. sang betina juga butuh waktu untuk dikawinkan lagi karena untuk mengisi perutnya penuh dengan telur, setelah sang betina memiliki tanda-tanda siap untuk dikawinkan lagi (penuh telur) maka, bisa dikawinkan lagi. Akan tetapi hal itu tidak berlaku bagi sang jantan yang masih bisa kawin hingga 8 kali dengan interval waktu yang tepat.

4. Jaga porsi makan

Hal ini penting karena jika kamu terlalu berlebihan memberi porsi makanan pada ikan cupang, resiko yang terjadi adalah tubuhnya bisa bengkak dan sembelit. Berilah makan dengan porsi kecil setiap hari. Jika ada sisa makanan yang menggenang di dalam akuarium, baiknya dikeluarkan untuk menjaga kebersihan akuarium.

Ikan cupang juga menyukai makanan seperti cacing dan jentik air. Kamu bisa menjadwalkan waktu makan setiap hari dengan memberi porsi makan masing-masing sekali saat pagi dan sore hari. Dengan pola makan yang baik, akan berpengaruh baik pula dengan kondisi kesehatan ikan.

5. Ketahui tanda ikan cupang yang sakit

Jika kamu melihat ikan cupangmu menghabiskan banyak waktu di dasar akuarium, waspadalah! Karena itu adalah salah satu tanda bahwa ikanmu sedang tidak fit. Tanda lainnya yang bisa kamu perhatikan berupa:

  • Sirip ikan cupang tampak terjepit
  • Pola berenang yang aneh
  • Sering bersembunyi di dasar akuarium
  • Ikan sering terengah-engah dan berada di atas tangki
  • Memiliki getaran yang aneh
  • Menggunakan tanaman plastik dan aksesoris lain untuk diadu

Meskipun terlihat mudah dan sederhana dalam perawatannya, proses budidaya ikan cupang ini memerlukan proses yang berkelanjutan. Agar kondisi ikan cupang dan habitatnya tetap terjaga baik serta ikan bisa berkembang dengan baik pula. Jika budidaya cupang sudah berjalan lancar, kamu bisa lanjut untuk melakukan proses pemasaran. Pemasaran ini bisa kamu awali dengan mengikuti kontes ikan cupang. Selain itu cobalah untuk bergabung dengan komunitas pecinta ikan cupang agar terjalin relasi untuk membuka jalan pemasaran.

Seorang pengusaha ikan cupang di Lumajang bisa menghasilkan hingga jutaan rupiah dari hasil budidaya cupang selama pandemi ini. Selain dengan pemasaran offline, kamu juga bisa mencoba memasarkan ikan cupang melalui online . Bukan tidak mungkin peluang itu juga bisa kamu terapkan untuk terjun dalam budidaya cupang ini.

Baca juga: Plant Based Diet: Cara Ampuh Turunkan Berat Badan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *