Transmisi otomatis pada mobil kini menjadi magnet yang kuat untuk menarik perhatian para calon pembeli kendaraan. Tanpa harus pusing mengendalikan kopling dan persneling, mobil matik dinilai lebih nyaman untuk digunakan berkendara di jalanan kota besar. Sayangnya, masih banyak pengendara yang melakukan kebiasaan-kebiasaan perusak mobil matik. Semoga Anda bukan salah satunya, ya, Sahabat Daihatsu!
Kebiasaan 1: Asal-Asalan Memperlakukan Transmisi Mobil Matik
Meski otomatis, transmisi pada mobil matik masih membutuhkan perhatian lebih, lho! Jika kita seenaknya menggunakan ataupun mengganti posisi transmisi, maka semakin tinggi pula resiko kerusakan akibat beban terlalu berat yang harus ditanganinya. Apa kebiasaan buruk yang membebani kerja gearbox?
- Memposisikan transmisi Drive (D) atau Parking (P) pada saat macet atau menunggu lampu merah. Sebaiknya, pindahkan saja ke posisi Neutral (N)
- Langsung memindahkan transmisi Drive (D) ke Reverse (R) tanpa menghentikan mobil dengan sempurna
- Tidak memindahkan ke posisi Low (L) atau 2 saat berada pada turunan, dan justru menggunakan rem secara berlebihan untuk memperlambat kecepatan
- Terlambat mengganti oli transmisi. Idealnya, oli transmisi diganti setiap mencapai 40.000 km atau 48 bulan
Kebiasaan 2: Tidak Memperhatikan Kondisi Rem
Sebagai salah satu komponen utama yang menjamin keselamatan penumpang dan pengendara, kondisi dan penggunaan rem di mobil matik seringkali tidak diperhatikan secara serius. Akibatnya, pengendara banyak melakukan kebiasaan buruk, seperti:
- Memperlakukan rem layaknya kopling mobil manual.
Ingat, dalam mengendarai mobil matik, cukup kaki kanan saja yang digunakan. Selain berbahaya, penggunaan 2 kaki untuk mengontrol mobil matik akan membuat kampas rem cepat habis dan overheat. - Berhenti mendadak
Di saat-saat tertentu, mengerem secara mendadak memang diperlukan untuk menghindari kecelakaan. Namun, pastikan Anda tidak menjadikannya sebagai kebiasaan, sebab mengerem secara mendadak dapat merusak sistem pengereman Anda. - Tidak mengaktifkan rem tangan saat parkir
Masih banyak yang berasumsi bahwa rem tangan hanya perlu diaktifkan saat parkir di tempat yang tidak rata. Padahal, rem ini pun perlu diaktifkan pada tempat datar agar mengurangi beban pada komponen pengereman.
Baca juga cara mengecek kondisi kampas rem
Kebiasaan 3: Tidak Mengikuti Prosedur Mematikan Mobil yang Tepat
Mematikan mobil memang bukanlah hal yang sulit. Namun, bukan berarti tidak ada prosedur yang tepat untuk melakukannya. Jika tidak benar, mematikan mobil bisa jadi salah satu komponen perusak mobil matik, lho! Prosedur yang benar adalah:
- Pastikan mobil telah berhenti dengan sempurna
- Pindahkan posisi transmisi ke posisi Parking (P)
- Tarik rem tangan
- Matikan semua fitur yang mengonsumsi listrik (AC, sistem entertainment, lampu, dsb)
- Tunggu sampai putaran mesin menjadi stabil
- Matikan mesin dengan memutar kunci atau menekan tombol
Merawat mobil matik memang susah-susah gampang. Namun, selama Anda tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut, serta secara rutin melakukan service di gerai resmi, keamanan dan kenyamanan berkendara Anda akan selalu terjamin kualitasnya!