Tren Startup Edtech di Tengah Masyarakat Indonesia

Siapa yang tidak menyadari tren startup edtech di masa sekarang? Maraknya perkembangan teknologi membuat hampir seluruh aspek kehidupan manusia bertransformasi dalam bentuk digital, tak terkecuali dalam aspek pendidikan. Edtech atau Edutech yang merupakan singkatan dari Education Technology adalah sebuah inovasi dalam bidang pendidikan yang telah terintegrasi dengan bidang teknologi. Jadi, secara garis besar edtech merupakan wadah penyelenggara pendidikan berbasis teknologi. Edtech sendiri diketahui telah eksis di Indonesia sejak tahun 2015 setelah beberapa startup edtech di Indonesia mulai mendapat banyak perhatian khusus dari masyarakat Indonesia. Hal ini terjadi seiringan dengan meningkatnya populasi masyarakat Indonesia yang mulai memanfaatkan berbagai fasilitas dalam bentuk digital berbasis internet. Berdasarkan data We Are Social per Januari 2021, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 202,6 juta jiwa dari total populasi sebanyak 274,9 juta jiwa. Jumlah ini dikatakan merupakan sebuah peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 175,4 juta jiwa. Maka dari itu, tidak heran jika tren startup edtech di Indonesia tiada hentinya berkembang hingga saat ini. Edtech sendiri memiliki berbagai jenis, di antaranya e-learning, Learning Management System (LMS), Software as A Services (SaaS), dan Massive Open Online Course (MOOC). Apa saja perbedaan dari jenis-jenis edtech tersebut? Tetap simak ulasan berikut ini.

Data tren startup edtech
Persentase Pengguna Internet di Indonesia Berdasarkan Data We Are Social (Source: dateportal.com)


1. E-learning
Dilansir dari idcloudhoust.com, e-learning merupakan sistem pembelajaran formal maupun non-formal yang melibatkan teknologi sebagai media pembelajarannya. Tren startup edtech diketahui mulai meningkat tatkala edtech jenis ini termasuk yang paling banyak digunakan dalam proses pembelajaran selama masa pandemi Covid-19. Materi pembelajaran dalam proses e-learning bisa diakses melalui konten interaktif, livestream, video learning, dan modul berbasis digital. Salah satu startup edtech yang telah sukses memperkenalkan jenis edtech ini ialah Zenius pada tahun 2004 silam.

Ilustrasi E-learning (Source: goconqr.com)


2. Learning Management System (LMS)
Learning Management System adalah suatu perangkat lunak yang diciptakan untuk mengintegrasikan berbagai layanan pembelajaran maupun pengajaran, seperti pembuatan rencana atau kurikulum, pendistribusian proses pembelajaran, sampai penilaian hasil proses belajar para siswa. Dinilai dari efisiensinya, edtech jenis ini dianggap cukup memiliki banyak fungsi terutama di tengah kondisi pandemi yang belum juga usai di Indonesia saat ini. Tren startup edtech juga berkembang tak lepas dari inovasi kemudahan dalam mengatur sistem pendidikan melalui edtech jenis ini.

Ilustrasi Learning Management System (Source: youtestme.com)


3. Software as A Service (SaaS)
Banyak yang belum familiar dengan istilah ini. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari, banyak di antara kita yang sudah sering memanfaatkan teknologi jenis ini dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun pekerjaan. Software as A Service (SaaS) merupakan perangkat lunak berbasis komputasi awan (cloud) yang dapat diakses hanya dengan internet tanpa harus menginstall atau membeli program atau sistem maupun perangkat keras. Layanan digital ini dinilai efektif untuk menghemat waktu, biaya, dan tempat penyimpanan database yang biasanya diperlukan dalam suatu perusahaan atau organisasi pengguna layanan SaaS. Contoh aplikasi layanan ini yang paling banyak digunakan ialah Dropbox, Google Apps, dan Canva.

SaaS sebagai bagian tren edtech
Contoh Provider Software As A Service (Source: bdtechtalks.com)


4. Massive Open Online Course (MOOC)
Massive Open Online Course atau yang biasa disingkat MOOC merupakan layanan kursus online yang dalam penyelenggaraannya tidak terikat secara khusus dengan tempat dan waktu pembelajaran. Sistem pembelajaran ini tengah banyak digandrungi oleh masyarakat Indonesia mengingat kecilnya biaya yang perlu dikeluarkan dan fleksibelnya waktu maupun tempat selama proses pembelajaran berlangsung. MOOC sudah banyak dikembangkan oleh startup edtech yang memang memiliki tujuan untuk menyalurkan layanan sertifikasi dan pemberdayaan manusia agar masyarakat Indonesia memiliki kesempatan untuk mempelajari keahlian secara komprehensif tanpa biaya dan persyaratan yang cukup banyak.

contoh-contoh lembaga MOOC sebagai tren startup edtech
Contoh Lembaga-lembaga Penyelenggara Massive Open Online Course (Source: iimbx.iimb.ac.in)


Dengan berbagai perkembangan teknologi yang ada hingga saat ini, tentu semakin meluaskan peluang bisnis perusahaan rintisan berbasis teknologi di Indonesia. Peluang ini juga semakin dikuatkan oleh luasnya target pasar yang bisa menjangkau berbagai kategori usia dan tingkat ekonomi. Beberapa startup edtech memberikan pelayanan pendidikan gratis sehingga seluruh lapisan masyarakat diharapkan bisa menjangkau layanan pendidikan yang telah disediakan tersebut. Selain itu, suntikan dana dari pemerintah terhadap sektor pendidikan juga menjadi faktor besarnya peluang bisnis pelayanan pendidikan berbasis teknologi. Berdasarkan draf Nota Keuangan RAPBN Tahun 2022, pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp541,7 triliun. Maka dari itu, industri perusahaan rintisan di bidang pendidikan menjadi sektor yang terkena dampak positif dengan potensi peningkatan hingga dua digit menurut Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Joseph Matheus Edward. Masifnya penggunaan media sosial juga turut andil dalam tersebarnya pengenalan masyarakat Indonesia dengan tren startup edtech saat ini. Berdasarkan data survei yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama Indonesia Survey Center (ISC) tentang pengguna internet dan perilaku masyarakat 2019 – Q2 2020, dinyatakan bahwa sebesar 11,7 persen pengguna internet di Indonesia mengakses layanan publik berbasis pendidikan. Maka tak heran, eksistensi dan tren startup edtech kian gencar dan semakin banyak diminati oleh masyarakat Indonesia saat ini. Terakhir, peluang bisnis ini juga semakin meluas seiringan dengan belum berakhirnya pandemi Covid-19. Seperti yang kita ketahui, pandemi Covid-19 membatasi banyak kegiatan dan mobilisasi seluruh warga dunia termasuk Indonesia. Maka dari itu, kegiatan memperoleh pendidikan juga menjadi salah satu kegiatan yang terdampak dan harus dilakukan secara daring.

Itulah ulasan mengenai tren startup edtech di tengah masyarakat Indonesia. Dengan banyaknya populasi pengguna internet, berkembangnya berbagai jenis edtech, dukungan dana dari pemerintah, dan berbagai faktor pendukung lainnya, peluang untuk berbisnis di industri ini masih dapat dikatakan cukup aman, meskipun sudah ada banyak kompetitor besar. Selain itu, peluang ini juga kian bertambah mengingat semakin dibutuhkannya peran digitalisasi di berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali pada aspek pendidikan. Berbagai inovasi dan kolaborasi bisa dijadikan kunci bagi para pegiat bisnis startup edtech agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor yang sudah lahir lebih dulu maupun sesama kompetitor baru.

Silahkan baca lagi terkait konten-konten menarik lainnya di hubstler.com.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *