“Surga Tersembunyi” Di Senja Kaimana Papua Barat

Mungkin zaman sekarang ada yang pernah mendengarkan lagu dengan dengan lirik “Senja Indah di Kaimana”?

“Senja Indah Senja di Kaimana”

di populerkan penyanyi legendaris Alfian

Kaimana memiliki spot untuk para wisatawan sejarah dan alam, diantaranya Sejarah Pulau Lobo, Benteng Fort du Bus, & Teluk Triton ;

• Pulau Lobo, dengan daya tarik tentang sejarah burung Garuda yang terlahir di Pulau ini.
  
  1. Kisah Burung Garuda di Pulau Lobo
     Menurut salah satu tokoh adat Lobo, Pace Beni Santos Wariensi dahulu kala ada seorang perempuan yang melahirkan 2 butir telur kemudian menetas menjadi burung garuda berwarna hitam dan putih. Akan tetapi hanya garuda hitam yang mendiami Pulau Lobo di atas Gunung Warinau.
     
     Konon tidak jarang burung garuda ini memangsa masyarakat pulau Lobo sehingga masyarakat pada saat itu merasa terancam dengan adanya burung Garuda. Pada suatu momen penduduk melihat sebuah kapal petualang Portugis, penduduk pun menceritakan kisah burung Garuda tersebut dan bekerja sama dengan para petualang Portugis untuk mengalahkan burung Garuda tersebut

  2. Jejak Keberadaan Burung Garuda
     Menurut penduduk Pulau Lobo beberapa dari mereka salah satunya pace Beni sempat menyaksikan bangkai kapal-kapal kayu di Gunung Emansiri yang diangkut burung Garuda, serta tulang dari bangkai burung tersebut. Hingga beberapa orang asing yang berdatangan mengabil sisa dari burung garuda hingga tak tersisa.
     

• Benteng Fort du Bus, Benteng pertama belanda pada tahun 1828 di pulau Irian, saat ini Papua Barat.
  1. Benteng Pertama di Pulau Irian.
     Memiliki daya tarik wisata sejarah pada masa penjajahan belanda. Sumber dan tokoh masyarakat mengatakan belanda pertama kali mendarat ke Irian yaitu di Pulau Lobo.
     
     Sampai saat ini di Fort du bus masih banyak di temukan galian oleh arkeolog yang masih meneliti sejarah lebih dalam mengapa pemerintahan Belanda membangun benteng Fort du Bus di pulau Lobo
     
  2. Memiliki Kisah yang belum Terjawab
     .
     Benteng Fort du Bus hingga saat ini masih minim informasi untuk apa benteng Fort du Bus di bangun. Namun beberapa sumber mengatakan benteng ini berdiri untuk menghambat pasukan kolonial Inggris dari selatan saat ini Australia.

• Teluk Triton, “Lost Paradise”. Pesaing Raja Ampat
  
  1. “Surga Tersembunyi” karena keindahan bawah laut dan beragam biota laut, serta nilai sejarah warisan budaya. Sehingga wisatawan yang sempat berkunjung tidak akan pernah lupa wisata di Teluk triton
     
  2. Keindahan dan Beragam Biota laut.
     Di tempat ini terdapat deretan bukit-bukit kars seperti halnya di Pianemo. Bagi para kawan travelers yang gemar diving/snorkling juga bisa melihat keindahan dan beragam biota laut. Tidak jarang wisatawan yang berkunjung menghabiskan waktu hingga sore hari untuk mengabadikan senja yang spektakuler dari Teluk Triton.
     
  3. Habitat Hiu Paus.
     Adalah ikan besar yang sangat ramah pada manusia, di Teluk Triton diving/snorkling bersama hiu paus akan menjadi momen yang luar biasa.
     
  4. Lukisan Pra Sejarah.
     Pada sisi atau dinding Gunung kita dapat melihat lukisan kuno dari era pra sejarah berupa telapak tangan manusia dan hewan yang menghiasi Teluk Triton.

Kabupaten Kaimana dengan segala keindahan alamnya, memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi yang wajib untuk travelers. Saya pribadi setelah berkunjung di Papua Barat. Memilih Kaimana sebagai destinasi yang tidak wajib di kunjungi. Jadi bagi kawan travelers kapan ke Kabupaten Kaimana ?