Jumlah investasi masyarakat Indonesia meningkat cukup signifikan pasca pandemi covid-19. Salah satu instrumen investasi adalah reksadana.
Apa itu Reksadana?
Berdasarkan pengertian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh dan hukum yang bernama manajer investasi yang kemudian diinmvestasikan ke dalam surat berharga, seperti saham, obligasi dan instrumen pasar uang.
Jenis Reksadana
Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 100% pada instrumen pasar uang atau surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Reksadana jenis ini cocok untuk investor yang memiliki tujuan keuangan dengan jangka waktu pendek (kurang dari satu tahun). Reksadana jenis ini memiliki risiko paling rendah sehingga cocok untuk investor dengan profil konservatif, namun juga memiliki imbal hasil yang kecil.
Reksadana Saham
Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi minimal 80% pada instrumen saham. Reksadana jenis ini cocok untuk investor yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang atau di atas lima tahun. Reksadana ini juga memiliki risiko yang tinggi sehingga cocok untuk investor dengan profil agresif, namun juga memiliki hasil yang besar.
Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana jenis ini melakukan investasi minimal 80% pada instrumen surat utang atau obligasi. Reksadana ini cocok untuk investor dengan tujuan keuangan jangka pendek (1-3 tahun) dan profil konservatif karena memiliki risiko yang rendah dengan hasil yang juga rendah.
Reksadana Syariah
Reksadana syariah adalah reksadana yang mengikuti ketentuan atau prinsip syariah islam dalam pengelolaannya.