Gas Metana: Zat Beracun bagi Lingkungan dan Kesehatan

Gas metana adalah senyawa gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan sangat mudah terbakar yang terdiri dari satu atom karbon dan empat atom hidrogen
Gas metana dari sampah anorganik dapat memperburuk kualitas udara dan memperparah pemanasan global. Sumber: Reuters

Gas metana adalah satu gas rumah kaca paling kuat, yang semakin menjadi perhatian utama dalam permasalahan lingkungan secara global. Tahukah kamu? Kita merupakan salah satu kontributor yang menyebabkan penyebaran gas metana ke udara hanya dengan membuang sampah terutama organik. Gas metana bisa dikatakan juga lebih bahaya daripada gas karbon dioksida yang mencemari lingkungan.

Apa itu Gas Metana?

Gas metana adalah senyawa gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan sangat mudah terbakar yang terdiri dari satu atom karbon dan empat atom hidrogen. Zat dari gas ini terdiri dari satu unsur atom karbon (C) dan empat unsur atom hidrogen (H). Citra senyawa kimia ini sangat buruk karena menjadi salah satu penyebab pemanasan global apalagi karena adanya gas metana yang berlebihan. sifat gas metana yang menangkap panas di atmosfer lebih kuat dibandingkan karbondioksida.

Terbentuknya gas metana dapat dikarenakan dari beberapa sumber yakni secara alamiah maupun ulah manusia itu sendiri. Sejak zaman revolusi industri, banyak kegiatan manusia yang  berdampak pada peningkatan gas metana di atmosfer secara drastis.

Sayangnya, jika dilihat dari data dari databoks Katadata tahun 2022, Indonesia merupakan penghasil gas metana terbesar keenam setelah Brazil dengan menghasilkan 14,3 juta ton emisi gas metana.

Bagaimana Gas Metana Terbentuk?

Produksi gas metana dapat terjadi melalui serangkaian reaksi kimia ketika bahan organik mengalami dekomposisi pada kedalaman dangkal di lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah, seperti rawa dan daerah genangan air. Ketika tanaman mati dan terendam di dasar air, bakteri mulai menguraikannya.

Menurut penelitian dari National Academy of Sciences, lahan basah merupakan penyumbang alami terbesar dalam emisi gas metana. Selain itu, sumber gas metana juga dapat berasal dari gunung lumpur, sawah, dan bahkan dari sampah organik. Metana juga dapat ditemukan dalam endapan bahan bakar fosil di bawah permukaan tanah yang telah mengalami tekanan dan suhu tinggi selama berjuta-juta tahun. Ketika bahan bakar ini dieksploitasi dan dilepaskan, metana pun ikut terlepas ke udara.

Sumber Gas Metana

Adanya gas metana di bumi ini disebabkan oleh beberapa faktor alamiah dan buatan. Beberapa sumber yang menghasilkan gas tersebut bisa mengeluarkan dengan kapasitas yang kecil maupun secara masif. Beberapa sumber yang menghasilkan gas metana sudah harus layaknya dibatasi agar tidak menghasilkannya secara berlebihan. Gas metana biasanya dihasilkan dari:

1.     Sektor Peternakan

Gas metana adalah senyawa gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan sangat mudah terbakar

Salah satu penyumbang gas metana adalah dari sektor peternakan. Biasanya, gas metana dihasilkan oleh sapi yang berasal dari gas yang dikeluarakan oleh hewan tersebut. Menurut laporan dari Live Science, seekor sapi menghasilkan gas metana 120 kg per tahun. enis pakan yang bernutrisi tinggi cenderung menghasilkan produksi metana dalam jumlah yang rendah seperti pakan konsentrat, sedangkan pakan hijauan menyumbangkan emisi gas rumah kaca yang lebih tinggi terutama pakan hijauan yang tinggi serat kasar.

2.     Sektor Energi

Gas metana adalah senyawa gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan sangat mudah terbakar

Sektor energi sudah sangat jelas menjadi penghasil gas metana yang paling besar. Studi memperkirakan sumbangan gas metana dari sektor energi global mencapai 133,3 juta ton di tahun  lalu. Sektor ini terdiri dari industri batubara, minyak bumi, gas bumi, dsb. Sektor energi memiliki dampak yang besar dalam menghasilkan gas metana karena dilakukan dengan skala yang sangat besar.

3.     Tumpukan Sampah Organik

Gas metana adalah senyawa gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan sangat mudah terbakar

Bahkan sampah-sampah yang sering dibuang pun menjadi kontributor terbesar penghasil gas metana. Munculnya gas metana berasal dari sampah organik yang memiliki reaksi kimia untuk membusuk di tempat pembuangan. Dari TPA yang ada di Indonesia, potensi gas metana yang dihasilkan dapat mencapai 11.390 ton per tahun. Sampah organik menjadi biang kerok kebakaran TPA yang terjadi beberapa minggu yang lalu dan pernah memakan korban ratusan dengan adanya ledakan yang disebabkan oleh gas metana.

Baca juga: Penyebab Kebakaran TPA, ini Contoh Sampah Organik di Sekitar Kita

Bahaya Gas Metana

Gas metana bukanlah suatu zat kimia yang bisa dibiarkan menyebar begitu saja karena sangat mematikan dan merusak lingkungan. Berbeda dengan karbondioksida, gas metana tidak dapat diserap secara alami oleh klorofil dalam proses fotosintesis. Sifatnya yang mudah terbakar, membuat kontak antara gas metana dan api dapat memicu terjadinya ledakan, seperti yang terjadi di Leuwigajah pada tahun 2005 silam.

Selain itu, dampak negatif sangat berpengaruh pada kesehatan jika terpapar dalam konsentrasi yang cukup tinggi dan lama. Meski tidak secara langsung, namun sedikit demi sedikit menyebabkan gangguan pada pernapasan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *