5 Jenis Investasi Cocok Untuk Anda dan Rekomendasi Terbaiknya

Benarkah Investasi Lebih Baik dari Menabung?

Anda tentu sepakat bahwa macam-macam jenis investasi bisa menjadi cara untuk melindungi dan meningkatkan kekayaan Anda. Namun, tidak dapat dipungkiri, dibandingkan dengan negara lainnya, masyarakat Indonesia masih sedikit yang berminat dalam dunia investasi. Rendahnya minat dalam berinvestasi ini tidak lain karena kebanyakan masyarakat Indonesia berpikir bahwa berinvestasi adalah kegiatan yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kaya saja. 

Meski begitu, kini paradigma tersebut semakin bergeser seiring berkembangnya zaman. Investasi kini semakin mudah dijangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah. Pendidikan finansial yang semakin mudah dijangkau pun meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi yang akhirnya berdampak besar dalam pertumbuhan investasi di Indonesia. 

Dapat dilihat juga dari tahun ke tahun, jumlah investasi di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut dipicu karena kemudahan dan modal yang tidak perlu terlalu besar ketika ingin berinvestasi. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat jumlah investasi di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Pada 2018, realisasi investasi tercatat berada pada angka Rp721,3 triliun. Angka ini naik sekitar 4,1% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp678,8 triliun. 

Bahkan peningkatan pada 2019 sudah dapat dilihat pada awal tahun. Pada kuartal pertama tercatat realisasi investasi berada pada angka Rp195,1 triliun yang mana angka ini naik 5,3% dibandingkan tahun lalu dengan kuartal yang sama, yakni sebesar Rp185,3 triliun.

Baca: Memahami dengan mudah Apa itu Investasi?

2 Jenis Investasi: Jangka Pendek & Panjang 

Sebelum membahas tentang ragam instrumen investasi yang populer di Indonesia, mari kenali terlebih dahulu 2 jenis investasi. Investasi sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yakni:

1. Jangka Pendek

Sesuai dengan namanya, jenis investasi ini memiliki periode yang cukup pendek dengan hasil yang dapat dilihat setelah 3 sampai 12 bulan. Sebutan lain dari investasi jangka pendek adalah investasi sementara untuk mengamankan harta yang dimiliki sembari menunggu munculnya peluang investasi lain yang memiliki return lebih optimal. 

Ciri-ciri investasi jangka pendek ini ada 2, yakni: 1. Investasi ini harus memiliki kualitas yang tinggi; 2. Instrumen investasi harus sangat likuid dan mudah dijual kembali. Anda mungkin berpikir, investasi jangka pendek sangat sempurna, namun ternyata terdapat juga kekurangan dari investasi jangka pendek. Salah satunya adalah investasi ini memiliki return yang relatif jauh lebih rendah ketimbang investasi jangka panjang. Instrumen investasi jenis ini yang paling populer adalah reksadana. 

2. Jangka Panjang

Kebalikan dari investasi jangka pendek, investasi jangka panjang masuk dalam kategori investasi yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mulai merasakan hasil atau return. Misalnya, banyak investor yang membutuhkan waktu hingga 10 tahun untuk kemudian menjualnya dan merealisasikan return. Bahkan tidak sedikit investasi jangka panjang yang hanya dibeli tanpa dijual kembali. 

Setiap memulai investasi tentu kita harus mengetahui risiko yang akan ditanggung. Pada jenis investasi jangka panjang yang membutuhkan waktu relatif lebih lama untuk menghasilkan return, investasi ini umumnya memiliki return yang jauh lebih optimal, namun memiliki risiko yang juga lebih tinggi.

Maka, untuk memaksimalkan investasi jangka panjang ini, investor pun harus memiliki modal yang cukup besar. Anda juga harus menyadari dan menerima fakta bahwa investasi jangka panjang bisa saja terus merugi selama beberapa tahun pertama. Oleh karena itu, Anda seyogyanya perlu menganalisis cukup mendalam sebelum memutuskan untuk mengambil investasi jenis ini. Salah satu instrumen investasi jangka panjang yang cukup populer adalah investasi saham. 

5 Jenis Investasi Yang Cocok Untuk Anda

Setelah mengetahui pengertian investasi dan jenis-jenisnya, kini saatnya mengetahui macam-macam instrumen investasi yang populer di Indonesia.

1. Reksa Dana 

Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, reksa dana berarti wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana dari masyarakat bermodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. 

Anda sebagai investor hanya perlu menyiapkan modal yang kemudian modal tersebut dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan dalam portofolio efek. Portofolio efek tersebut terdiri atas produk-produk pasar uang, obligasi, maupun saham. 

Untuk memulai berinvestasi dengan instrumen ini, Anda tidak perlu dana atau modal jutaan rupiah karena hanya dengan dana minimal Rp100.000, Anda sudah dapat memilih reksadana sebagai pilihan Anda untuk berinvestasi. Sebagian dari Anda yang sudah atau sedang menggunakan reksa dana sebagai instrumen investasi tentu tahu bahwa reksa dana tergolong investasi jangka panjang yang cenderung lebih aman ketimbang saham. Selain itu, Anda pun tidak perlu memantau setiap saat karena dana yang Anda keluarkan sudah dikelola oleh manajer investasi. 

2. Saham

Instrumen investasi ini merupakan yang paling dikenal oleh masyarakat Indonesia. Mungkin Anda salah satunya yang memilih saham sebagai instrumen investasi. Jadi, yang Anda lakukan adalah membeli saham suatu perusahaan yang tercatat di Bursa Efek, maka Anda merupakan pemegang saham dari perusahaan tersebut dan memperoleh hak atas dividen sebesar persentase saham yang Anda miliki di perusahaan tersebut. 

Selain hak atas dividen, Anda pun memperoleh keuntungan dari selisih harga jual saham. Hal lain yang juga dapat menguntungkan Anda dalam berinvestasi di saham adalah sifatnya yang likuid dan mudah diperjualbelikan, sehingga Anda dapat mengalihkan saham tersebut kepada orang lain ketika harga saham Anda sedang melonjak naik. 

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan, keuntungan yang bisa Anda peroleh dapat lebih tinggi dibandingkan jenis investasi lainnya. Namun, dengan keuntungan yang tinggi dan adanya sifat high return, membuat instrumen investasi ini memiliki risiko yang tinggi karena harganya yang fluktuatif dan sangat bergantung pada keadaan ekonomi, politik, hingga keadaan tertentu seperti hari raya. 

3. Emas dan Logam Mulia

Selain saham, emas dan logam mulia merupakan salah satu instrumen investasi yang terkenal di kalangan masyarakat Indonesia dari dulu hingga kini. Investasi ini juga cocok bagi Anda yang ingin memiliki investasi jangka panjang yang cenderung aman karena harga emas dan logam mulia akan terus naik. Untungnya lagi, peningkatannya disebabkan atas respon terhadap keadaan tertentu yang menyebabkan nilai paper investment; saham dan obligasi, menurun. Harga yang cenderung naik dan stabil ini pun menjadi alasan banyak orang yang berinvetasi di emas dan logam mulia. 

Bagi Anda yang baru ingin memulai investasi, rasanya investasi pada emas dan logam mulia bisa menjadi pilihan, terutama bagi Anda yang masih muda, seperti pelajar dan mahasiswa.

4. Obligasi 

Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun panjang yang dapat dipindahtangankan. Surat utang ini berisi janji dari pihak penerbit untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi utang pokok pada waktu yang sudah ditentukan kepada pemegang obligasi. Imbalan bunga yang diterima oleh pemegang obligasi adalah kupon. 

Instrumen investasi ini memiliki jangka waktu mulai dari 1 -10 tahun. Adanya obligasi ini dilatarbelakangi upaya menghimpun dana dari masyarakat yang akan digunakan sebagai sumber pendanaan. Di Indonesia sendiri ada 3 jenis obligasi yang populer, yakni:

Pilihan instrumen investasi ini dapat dikatakan lebih aman karena kemungkinan terjadinya gagal bayar cukup minim. Apalagi obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. 

5. Deposito Berjangka 

Instrumen investasi lainnya adalah deposito berjangka yang bisa Anda lakukan di Bank. Deposito berjangka ini memiliki bunga yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tabungan biasanya. Selain itu, deposito berjangka memiliki tanggal jatuh tempo yang jelas, biasanya 3 – 12 bulan. 

Apabila Anda mencairkan dana sebelum tanggal jatuh tempo yang sudah ditentukan, Anda akan dikenakan penalti oleh pihak bank yang bersangkutan. Semakin besar nominal uang dana yang Anda masukan sebagai deposito, maka semakin besar pula keuntungan yang akan Anda dapatkan. 

Tidak heran jika investasi ini menjadi salah satu investasi yang terbilang aman dan memiliki risiko yang cukup rendah. Proses yang mudah pun menjadikan investor pemula tertarik untuk membuka deposito. 

baca juga :

5 Pilihan Investasi Syariah, Halal & Menguntungkan

Simak 4 Manfaat Investasi di Usia Muda Untuk Jangka Panjang!

Tips Berinvestasi Untuk Pemula

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *