Jantung Berdebar Tidak Berirama? Kenali Gejala Aritmia

Aritmia adalah salah satu penyakit jantung yang kerap didengar, namun gak banyak yang tahu apa maksud dan gejalanya. Kalau kamu merasa jantung berdebar tidak berirama, yuk, mulai kenali penyakit jantung aritmia sekarang!

Aritmia: Jantung Berdebar Tidak Berirama

Sumber: StoryMD

Gejala aritmia utamanya tentu jantung berdebar yang tidak berirama, bisa berdetak lebih lama dari detak jantung normal (Brakikardia), atau lebih cepat (Takikardia). Dari pengalaman pribadi, yang dirasakan saat aritmia itu memang bisa tidak terasa apa apa, namun bisa juga sampai sangat terasa tidak nyaman. Sehingga, memang kadang jadi tidak terdeteksi, dan itu yang bahaya. Menurutku, begitu kalian merasa ada sedikit beda dari heart beat kalian (sedikit saja tidak ritmis), sangat baik untuk langsung cek ke spesialis jantung untuk dilakukan tes EKG (elektrokardiografi) untuk diagnosis aktivitas jantung kalian. Jadi, kalau bisa di list, berikut gejala aritmia yang perlu diwaspadai:

  • Heart beat yang tidak ritmis
  • Palpitasi — denyutan yang lebih kuat (kencang) yang munculnya tiba-tiba
  • Sesak Napas — sulit bernapas saat aktivitas
  • Pusing/Pingsan — sering merasa pusing atau pingsan
  • Lelah yang Ekstrem — merasa lelah padahal tidak ada sebab yang berarti

Faktor yang dapat menyebabkan aritmia ada banyak. Kalau dari pengalaman pribadi lagi, family genetic sangat kuat untuk menjadi penyebab utama aritmia. Kalau satu saja dari garis keluarga kalian ada yang terkena aritmia, biasa nya makin ke bawah makin banyak yang juga kena. Balik lagi juga, bisa menjadi sangat minim (jadi nggak ketauan), namun banyak nya memang sudah ada di tubuh mereka yang punya garis keturunan aritmia. Jadi, selain utama nya memang bisa berasal dari keturunan, penyebab dan faktor risiko aritmia termasuk:

  • Penyakit Jantung — arteri koroner, gagal dan serangan jantung
  • Gangguan Elektrolit — elektrolit yang tidak seimbang (kalium atau magnesium)
  • Hipertensi — (tekanan darah yang tinggi hingga tidak terkontrol)
  • Konsumsi Alkohol dan Kafein Berlebihan — irama jantung sangat dipengaruhi kedua zat
  • Stres dan Kecemasan — faktor psikologis yang juga jadi pengaruh besar
Holter Monitor: pengukuran aritmia

Pada proses diagnosis selain EKG, yang umum dipakai untuk melihat aritmia adalah Holter Monitor (seperti di gambar). Merupakan alat yang di tempel di dada untuk merekam heart beat yang dipasang selama 1 – 3 hari. Setelah EKG, Holter Monitor, dan tes stres jantung, biasa nya akan diminta untuk suatu prosedur. Contohnya ablasi (melepas aliran listrik jantung yang membuat aritmia), atau implan alat pacu (pace maker). Namun, tidak menutup kemungkinan juga untuk hanya diberi obat untuk kurangin detak yang tidak ritmis.

Sumber: klikaritmia

Nah, yang paling penting nya tuh gimana, sih, cara cegah nya? Di usia middle 20s, cukup sulit sih memang, karena utama nya, ya, jangan stres berat 🙂 alias kelola stres. Cuman, yang bisa dicoba juga adalah, gaya hidup sehat. Ga perlu diet lebih, hanya makan makanan sehat, olah raga rutin, dan mungkin yang juga akan sulit, kurangi kafein alias kopi.

Referensi: Advocatehealth, Siloam Hospitals, Eka Hospital

Baca juga: Tips Meningkatkan Kesehatan Jantung yang juga bisa kalian coba!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *