Hari Perempuan Sedunia, Kenapa 8 Maret?

Setiap 8 Maret kita memperingati Hari Perempuan Sedunia. Tapi tahukah kamu bahwa gerakan feminisme ini dirintis oleh kaum sosialis Amerika Serikat?

Tokoh Hari Perempuan Sedunia 8 Maret

Sejarah Hari Perempuan Sedunia dimulai dari gerakan perempuan di New York. Tindakan semena-mena pada buruh wanita di sebuah pabrik tekstil memicu timbulnya aksi unjuk rasa pada 8 Maret 1857 dan 1907. Tapi sayangnya, kedua aksi tersebut belum berhasil menimbulkan perubahan. Perubahan mulai terjadi pada 28 Februari 1909, ketika Partai Sosialis Amerika mengadakan unjuk rasa besar-besaran di New York. Gerakan feminisme ini dimotori oleh Theresa Malkiel. Ia menuntut hak berpendapat dan berpolitik untuk perempuan. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai Hari Perempuan Nasional di Amerika Serikat.

Kegiatan Partai Sosialis Amerika ini memicu munculnya aksi serupa di beberapa negara Eropa pada 19 Maret 1909.

Di antara dua pilihan

Tokoh feminisme pencetus Hari Perempuan Sedunia
Clara Zetkin

Kemudian, pada tanggal 26 dan 27 Agustus 1910, diselenggarakan Konferensi Perempuan Sosialis Internasional di Kopenhagen, Denmark, yang dihadiri perwakilan dari puluhan negara di dunia. Di pertemuan itu, sosialis Jerman bernama Clara Zetkin mengusulkan segera ditentukannya Hari Perempuan Sedunia. Tapi, masih terjadi perdebatan mengenai pemilihan tanggal yang tepat. Pilihan pertama adalah tanggal 8 Maret, yang dipilih karena sesuai dengan tanggal dilakukannya unjuk rasa kaum buruh perempuan di New York pada 1857 dan 1907. Sementara opsi kedua adalah tanggal 19 Maret, yaitu tanggal digelarnya aksi demonstrasi kaum perempuan secara serentak di beberapa negara di Eropa.

Setelahnya, gerakan perempuan terus berlangsung pada kedua tanggal tersebut. Negara-negara Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss memilih merayakan Hari Perempuan Sedunia pada 19 Maret 1911 dengan menggelar aksi yang dihadiri lebih dari satu juta orang. Sedangkan di Rusia, para perempuan mengadakan gerakan “Roti dan Perdamaian” sebagai bentuk protes Perang Dunia I pada 8 Maret 1917.

Akhirnya, setelah melalui perjalanan panjang, pada 8 Maret 1975, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai memperingati tanggal tersebut sebagai Hari Perempuan walaupun belum ditetapkan secara resmi. Peresmian tanggal 8 Maret sebagai Hari Perempuan Sedunia terjadi dua tahun kemudian, tanggal 8 Maret 1977, dan terus diperingati hingga saat ini.

Sumber: Tirto.id

We realise the importance of our voice when we are silenced.

Malala Yousafzai

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *