Atlet Panjat Tebing Indonesia: 5 Atlet Harumkan Nama Indonesia

Beberapa atlet panjat tebing Indonesia sudah menjadi sorotan dunia dengan membawa medali emas, perak, dan perunggu di kompetisi internasional. Keberhasilan mereka menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Sehingga dengan pencapaian mereka, Indonesia semakin dikenal sebagai salah satu negara dengan kekuatan besar dalam dunia panjat tebing dengan tingkat Internasional. Berikut nama-nama atlet panjat tebing Indonesia yang telah membawa nama tanah air secara mendunia:

1. Rahmad Adi Mulyono

Rahmad Adi Mulyono, lahir 31 oktober 2000 di Surabaya, merupakan satu di antara dereten atlet panjat tebing di Indonesia saat ini. Salah satu kompetisi besar – World Championship yang diadakan 2 tahun sekali di Switzerland-Bern pada tahun 2023. Rahmad meraih medali perunggu dengan lawannya bernama Rishat Khaibullin, dengan rekor 5.05 detik di “speed climbing“. Selain itu, Prestasi Rahmad lainnya di ajang internasional adalah IFSC World Climbing Cup yang satu tahun sekali diselenggarakan pada 7 Juli 2023 di Charmonix-Prancis. Rahmad memenangkan medali emas dengan rekor 5.01 detik dengan lawan yang sama, selisih perbedaan antara kedua atlet hanyalah 0.04 detik.

Rahmad mulai menggeluti olahraga panjat tebing semenjak dia berumur 13 tahun. Bakatnya pun selalu dia asah sehingga Rahmad dapat mengikuti berbagai kejuaraan sampai di tingkat internasional. Berikut adalah prestasi tingkat internasional lainnya yang telah Rahmad raih:

  • World Championships : 2023 Bern – Bronze
  • IFSC Climbing World Cup : 2023 Chamonix – Gold
  • IFSC Climbing World Cup : 2022 Seoul – Bronze
  • Asian Games : 2022 Hangzhou – Silver
  • ASEAN University Games : 2022 Ubon Ratchathani (speed relay) – Gold
  • ASEAN University Games : 2022 Ubon Ratchathani (speed) – Bronze
  • World Youth Championship : 2018 Moscow (Junior) – Bronze

2. Rajiah Salsabillah

Rajiah Salsabillah, seorang atlet panjat tebing asal kota Tanggerang yang lahir pada tanggal 30 April 1999, meraih medali emas dengan catatan 6.97 detik, dengan pesaingnya bernama Victoire Andrier dengan rekor 9.59 detik di kompetisi yang sama dengan Rahmad Ali Mulyono, IFSC World Climbing Cup di Chamonix-Prancis. Setelah itu, Rajiah meraih medali perak di Shanghai pada kompetisi Olympic Qualifier Series Shanghai 2024, dengan catatan waktu 6.74 detik. Awal mula Rajiah memulai karirnya di dunia panjat tebing pada saat dia berusia 14 tahun, saat itu Rajiah mengikuti seleksi pemilihan atlet secara tidak sengaja dengan niat iseng di tahun 2013. Tetapi dengan kejadian tersebut, Rajiah menjadi seorang atlet sampai tingkat internasional. Berikut adalah deretan prestasi dari Rajiah dalam tingkat internasional:

  • Olympic Qualifier Series Shanghai 2024 : 2024 Shanghai – Silver
  • NEOM IFSC Masters 2024 : 2023 Neom – Gold
  • IFSC World Cup Chamonix 2023 : 2023 Chamonix – Gold
  • IFSC Asia – Continental Championships : 2022 Seoul – Bronze

3. Veddriq Leonardo

Atlet panjat tebing Indonesia selanjutnya adalah Veddriq Leonardo, yang berasal dari Pontionak, Kalimantan Barat, lahir pada tanggal 11 Maret 1997. Veddriq rekor berhasil mencatat rekor dunia pertama kali dalam speed climbing dengan durasi 5.2 detik di ajang IFSC Climbing World Cup di Salt Lake City, Amerika. Sehingga dengan rekor ini, Veddriq tidak hanya menjadi salah dirinya sebagai salah satu atlet tercepat di dunia, tetapi juga membawa membawa medali emas (sebelum Rahmad Adi Mulyono) pada tahun 2021. Selain itu, Veddriq meraih medali emas pada tahun 2022 di kompetisi World Games – Birmingham – Amerika Serikat, dan juga medali emas lainnya. Berikut adalah 6 prestasi tingkat internasional yang diraih oleh Vreddiq:

  • IFSC Climbing World Cup : 2021 Salt Lake City – Gold
  • IFSC Climbing World Cup : 2021 Villars – Gold
  • IFSC Climbing World Cup : 2021 Seoul – Gold
  • IFSC Climbing World Cup : 2022 Salt Lake City – Gold
  • IFSC Climbing World Cup : 2023 Seoul – Gold
  • IFSC Climbing World Cup : 2023 Salt Lake City – Gold

4. Kiromal Katibin

Kiromal Katibin, lahir pada 21 Agustus 2000, merupakan salah satu atlet panjat tebing Indonesia yang telah memperoleh prestasi di kancah internasional. Sejak tahun 2009, Kiromal sudah mulai berlatih panjat tebing, dan dalam waktu singkat dengan bakat serta kerja kerasnya, dapat membawa Kiromal meraih medali di kejuaran nasional. Puncak karier Kiromal terjadi saat mencetak rekor dunia dengan catatan waktu 5 detik pada 8 Juli 2022 di Chamonix, Prancis. Kiromal berhasil mengumpulkan dua medali perak di IFSC Climbing World Cup 2022 dan 2021. Kiromal pun meraih beberapa medali emas di Asian Youth Championship pada tahun 2018 di Chongqing dan di IFSC Climbing World Cup pada tahun 2022. Prestasi terbarunya adalah meraih medali perunggu di IFSC World Cup Wujiang Cina pada tahun 2024. Berikut adalah prestasi lainnya dari Kiromal Katibin di ajang piala dunia:

  • IFSC Climbing World Cup : 2021 Salt Lake City – Silver
  • IFSC Climbing World Cup : 2021 Villars – Bronze
  • IFSC Climbing World Cup : 2021 Seoul – Silver
  • IFSC Climbing World Cup : 2022 Salt Lake City – Gold
  • IFSC Climbing World Cup : 2023 Salt Lake City – Bronze

5. Aries Susanti Rahayu

Berikutnya adalah Atlet Panjat Tebing Indonesia wanita, Aries Susanti Rahayu, yang dijuluki sebagai “Spiderwoman” dan telah mengukir namanya dalam sejarah olahraga panjat tebing Indonesia di tingkat internasional. Lahir pada 21 Maret 1995, Aries mulai dikenal pada Mei 2018 saat Aries mengalahkan Elena Timofeevaa di Piala Dunia IFSC Chongqing, di Tiongkok. Kemudian, pada tahun 2019, Aries memecahkan rekor dunia dengan waktu 6.99 detik di IFSC Xiamen, Tiongkok. Melalui rekor dunia ini, Aries menjadi wanita pertama yang mencatatkan waktu di bawah tujuh detik dalam kategori speed putri. Sebelumnya juga, pada tahun 2017, Aries membawa pulang medali emas di speed relay bersama timnya. Empat medali emas lainnya di Piala Dunia panjat tebing semakin memperkuat nama tanah air Indonesia untuk panjat tebing putri. Setelah pensiun dari kompetisi karena cedera, Aries memilih untuk menjadi pelatih di kampung halamannya di Grogoban. Berikut adalah pencapaian Aries saat masih aktif dalam perlombaan panjat tebing di tingkat internasional:

  • IFSC Climbing World Cup : 2019 Xiamen – Gold
  • IFSC Climbing World Cup : 2018 Xiamen – Gold
  • IFSC Climbing World Cup : 2018 Wujiang – Gold
  • IFSC Climbing World Cup : 2018 Chongqing – Gold
  • IFSC Climbing World Cup : 2019 Wujiang – Silver
  • IFSC Climbing World Cup : 2017 Xiamen – Silver
  • IFSC Climbing World Cup : 2018 Tai’an – Bronze

Kesimpulan

Keberhasilan para atlet panjat tebing Indonesia di kancah Internasional telah mengangkat nama bangsa di dunia olahraga. Dengan prestasi-prestasi yang diperoleh ini, dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan besar dalam dunia panjat tebing internasional, sehingga para pelatih akan selalu berusaha memberikan bimbingan dan arahan terbaik untuk para atletnya agar dapat mengeluarkan potensi terbaik mereka, dan juga pelatih berharap agar para atlet dapat bekerja keras dan mendapat dukungan dari semua pihak.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *