Ingin Jadi Product Intern? Inilah 5 Posisi dan Skill yang Perlu Kamu Miliki!

Sebagai freshgraduates dari yang berada diantara bisnis, teknik, dan desain, banyak yang tidak tahu bahwa berbagai latar belakang pendidikan layak mencoba posisi sebagai Product Team. Memulai sebagai product intern bukanlah pilihan yang mudah terutama jika kamu tidak pernah magang dibidang product sebelumnya.

Definisi produk di setiap perusahaan sangat berbeda, sehingga prospek kerja dibidang produk sangat luas. Maka sebagai seseorang yang sedang menjelajahi bidang tersebut, ada 5 skill yang perlu kamu siapkan dan pelajari sebagai pemagang di tim produk.

Dalam artikel ini, kamu akan tau lebih lanjut tentang :
1. Bagaimana cara menjadi Researcher Intern
2. Bagaimana cara menjadi UX Copywriter Intern
3. Bagaimana cara menjadi UI/UX Designer Intern
4. Bagaimana cara menjadi Data Analyst Intern
5 Bagaimana cara menjadi Product Manager Intern

Bedah Posisi UX Researcher, UX Copywriter, UI/UX Designer, Data Analyst, dan Manager sebagai Product Intern

Kenali posisi yang ada pada sebuah tim product ketika kamu jadi intern. Jika diperusahaan yang tepat, kamu bisa mencoba berbagai perspektif masing-masing posisi ketika sedang magang. Hal ini akan menentukan skills yang kamu perlukan. Akan lebih baik jika kamu bisa mempraktekan apa yang kamu siapkan.

Produk disini adalah tim yang bertugas untuk mengembangkan aplikasi digital supaya mudah digunakan untuk user yang ditargetkan. Product sendiri adalah posisi yang cukup terbuka terhadap latar pendidikan apapun, karena sebuah tim product memerlukan banyak perspektif sebagai pengguna sebuah produk.

Pertama-tama kamu perlu tahu apa itu ‘Software Development Life Cycle’ untuk mengerti tahap pekerjaan yang kamu lakukan.

software development cycle
Sumber Putra

1. UX Researcher dan Rasa Ingin Tahu

ux researcher
Sumber LinkedIn

Sebagai UX researcher kamu berperan pada tahap perencanaan, uji coba, dan evaluasi. Diperlukan rasa keingintahuan yang besar untuk mencari hal-hal terkini terkait produk yang kamu kembangkan. Sebagai UX researcher kamu dapat mengusulkan ide pada manager, fitur apa yang bisa kamu tambahkan dan kesesuaiannya terhadap produk.

Skill yang perlu dimiliki seorang UX Researcher :
1. Memerlukan komunikasi yang baik dalam mengadakan suatu uji coba dari yang paling intim (one on one) hingga memimpin sebuah forum diskusi
2. Researcher juga memerlukan kemampuan analisis yang cekatan untuk evaluasi dan maintenance produk.
3. Bisa memahami dengan empati terhadap perspektif manusia beserta psikologi nya dalam penggunaan suatu produk.
4. Paham bagaimana UX Design Techniques dan UX Research Tools.

Baca juga : Bagaimana Caranya Menjadi UX Researcher Andal?

2. UX Copywriter dan Peka Terhadap Persona

Seorang UX copywriter, tanggung jawab pun berbeda dari copywriter biasa. UX Copywriter perlu menggunakan kemampuan menulisnya untuk menyampaikan informasi sejelas mungkin kepada user. Penyampaian informasi ini perlu dilihat pada konteks sebuah produk, apakah sudah sesuai dengan persona yang dipakai? apakah user paham ketika copy tersebut ditorehkan diatas button yang akan di klik?

Dalam konteks UX, penulisan yang diperlukan tentunya lebih terbatas dibandingkan copywriter pada umumnya. UX Copywriter yang peka terhadap persona akan mampu menyampaikan bahasa yang dimengerti secara universal dan membantu UI/UX designer untuk membuat produk yang mudah digunakan.

ux writer
Sumber Medium

3. UI/UX Designer dan Kreativitas dalam Persona

UI/UX designer memiliki pekerjaan yang lebih kompleks dari designer pada umumnya. Tidak hanya kreativitas yang dibatasi oleh sebuah produk yang akan digunakan, tetapi juga persona yang ingin ditampilkan. UI/UX designer harus mampu membuat pengguna secara naluri tahu harus melakukan tugas tertentu tanpa sebuah hambatan

uiux design
Sumber Badr Interactive

Testing terhadap UI/UX terbaru di industri terkait juga harus dilakukan oleh UI/UX designer, menginstall banyak aplikasi dengan fitur serupa untuk mempelajari cara kerja yang baik. Jika kamu berkesempatan belajar pada posisi ini, kamu perlu skill cara pakai Sketch, Figma, dan Zeplin sebagai software yang digunakan sehari-hari (banyak varian yang tersedia, semua bergantung pada perusahaan). Kamu juga perlu tahu ‘Heuristic Analysis‘ yang dipakai untuk mengevaluasi apakah desain kamu sudah sesuai dengan kaidah desain UI/UX.

4. Data Analyst dan Kemampuan Memilah Data

Kemampuan menganalisis data akan selalu dibutuhkan dalam posisi apapun, tetapi dalam posisi product akan sedikit berbeda. Data analyst perlu mengumpulkan data berdasarkan North Star Metrics dan menganalisa sebuah product dari segi kuantitatif.

Sebagai data analyst, kamu perlu kemampuan ini :
1. Membuat logika untuk menarik sebuah data
2. Memahami beberapa bahasa pemrograman akan membantu kamu dalam penggunaan beberapa tools seperti Google Analytics.
3. Kamu juga perlu menyusun data tersebut sebaik mungkin untuk membantu researcher dalam melakukan evaluasi sebuah kinerja produk.

data analyst
Sumber Pacmann.AI

Posisi ini banyak dibutuhkan karena berhubungan langsung dengan pencapaian produk secara angka, dan hasil yang didapatkan akan berpengaruh pada perhitungan bisnis perusahaan.

5. Product Manager dan Komunikasi Sebagai Perantara

product manager
Sumber heysalsal

Jika kamu dipercaya untuk mencoba posisi ini, kamu harus siap dengan kesibukan memahami tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh tim kamu.

Sebagai product manager, kamu harus memiliki kemampuan ini :
1. Bisa berkomunikasi antara tim tech, tim bisnis, dan tim product sendiri.
2. Memahami beban kerja masing-masing divisi akan mempermudah kamu menentukan prioritas untuk merancang sebuah product.
3. Bisa dibilang product manager adalah posisi dimana kamu harus mampu mengerjakan dan memahami semua posisi yang ada di tim product. Kemampuan management waktu yang baik akan membantu kamu juga untuk mengarahkan anggota tim kamu yang kebingungan.

Evaluasi kinerja bisa kamu lakukan untuk membantu semua orang mencapai target yang ditentukan perusahaan. Kamu bisa memanfaatkan tools seperti Asana, Jira, dan Trello untuk mencatat semua keperluan kamu. Setiap perusahaan menggunakan tools yang berbeda, tetapi jika kamu mengerti dasar dari tools yang disebutkan, itu akan membantu kamu dalam menjadwalkan berbagai pekerjaan.

Itu tadi adalah gambaran 5 posisi dan skill yang bisa kamu siapkan jika ingin bergabung dalam sebuah tim product. Tentunya semakin besar sebuah tim, idealnya masih memiliki banyak posisi yang fokus terhadap pekerjaan khusus. Product intern tidak selalu mendapatkan kesempatan untuk menjajal semua posisi. Dengan memahami ilmu diatas akan membantu kamu memperoleh kepercayaan diri untuk mencoba bergabung dalam tim product.

Baca juga:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *