Pemeliharaan Air Budidaya Udang

pemeliharaan air budidaya udang

Terdapat 3 aspek yang mempengaruhi kualitas udang yang dihasilkan yaitu, lingkungan, patogen, dan pakan. Lingkungan yang dibutuhkan udang maupun ikan harus memiliki kualitas air yang baik dan bersih, sehingga pertumbuhan udang dapat terjadi secara maksimal. Lalu bagaimana cara membuat kualitas air menjadi baik dan bersih? Kualitas air dapat diukur dengan mengetahui besar kandungan oksigen terlarut, kecerahan air, kandungan bahan kimia terlarut, dan suhu air. 

  1. Suhu

Suhu terbaik dalam budidaya udang dan ikan yaitu pada suhu 27-31 oC. Pada suhu tersebut, metabolisme udang maupun ikan mampu bekerja secara maksimal, dan ini dapat meningkatkan pertumbuhan udang dan ikan. Suhu yang rendah dapat menurunkan proses metabolisme udang dan ikan, ini akan menyebabkan kematian udang dan ikan.

  1. Dissolved Oxygen (DO)

Kelarutan oksigen (O2) dalam air menjadi faktor kritis dalam budidaya udang dan ikan. Seperti yang kita ketahui bahwa oksigen berperan untuk sistem pernafasan, sistem pembakaran kalori, sistem peredaran darah dan sistem metabolisme udang. Selain itu, kadar oksigen yang sedikit dapat meningkatkan kandungan ammonia yang terbentuk dari sisa buangan metabolisme tubuh udang maupun ikan. Jika ini terjadi, air akan keruh, cahaya matahari tidak dapat mengabsorbsi dan dapat membentuk racun yang dapat menimbulkan penyakit atau bahkan kematian udang dan ikan. Pada suhu optimal (27-31 oC), kandungan oksigen terlarut yang dapat diterima berada pada batas 7-8 ppm/1atm.

  1. pH

Derajat keasaman atau pH perlu diukur untuk mengetahui seberapa besar tingkat asam dan basa air. Kondisi air yang terlalu asam ataupun terlalu basa dapat menurunkan kualitas air dan dapat mengganggu pernafasan. Terganggunya pernafasan menyebabkan kematian udang dan ikan. Kadar pH harus terjaga pada angka 7.

Air sebagai media utama budidaya udang dan ikan perlu dilakukan pergantian air kolam secara berkala dan rutin. Jika tidak dilakukan pada interval yang tepat dan rutin, zat berbahaya yang dapat terbentuk tidak dapat dihilangkan secara optimal. Metode konvesional berupa kincir air bisa dilakukan untuk sirkulasi air kolam. Perputaran kincir air akan menciptakan gelembung udara ke dalam air dan membentuk sistem aerasi secara mekanis. Dengan adanya kincir maka akan membantu menaikkan konsentrasi oksigen terlarut ketika air mengalami kekurangan oksigen dan membantu mengurangi CO2 yang berlebih. 

Sirkulasi menggunakan metode kincir air saja tidak cukup, karena tidak dapat mengendalikan potensi penurunan kualitas yang disebabkan oleh bahan kimia yang digunakan dan mikoorganisme/ patogen yang terbentuk dalam kolam. Mikroorganisme sangat sulit dipantau perkembangannya karena berukuran sangat kecil dan sulit dilihat jika hanya dengan kasat mata. Kandungan patogen yang tinggi dalam air dapat menyebabkan udang terjangkit penyakit.

Teknologi terbaru berupa sterilizer menjadi salah satu yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah perkembangbiakan mikoorganisme dan patogen dalam air. Sterilizer ini berfungsi sebagai alat desinfeksi. 

Peningkatan efektifitas berbudidaya udang dan ikan menggunakan UV Filter Sterilization. Pelajari lebih dalam soal Budidaya Udang bersama Fistx FIshery.

Pustaka : Sumber 1, Sumber 2, Sumber 3

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *