Para Investor Harus Tahu, Apa Itu Window Dressing!

window dressing

Dalam dunia investasi, ada banyak istilah-istilah baru yang wajib diketahui para investor. Salah satunya adalah window dressing. Mungkin pernah mendengarnya sekilas. Namun, tahukah apa maksud dari window dressing tersebut? Apa saja yang memengaruhinya? Bagaimana sikap kita dalam menghadapi window dressing? Perlukah kita membeli saham? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Window Dressing

Secara umum, window dressing dapat diartikan sebagai kondisi pasar yang memungkinkan harga saham menjadi kuat pada bursa efek. Masa ini menjadi kesempatan bagi pelaku window dressing, di antaranya Manajer Investasi (MI) maupun perusahaan emiten, untuk mempercantik kinerja dan laporan keuangannya. Dengan adanya window dressing, diharapkan harga saham emiten dapat bergerak naik. Window dressing merupakan salah satu event tahunan.

Faktor yang Memengaruhi

Tujuan utama dari window dressing adalah untuk meningkatkan kinerja maupun portofolio pada laporan keuangan selama kurun waktu tertentu, biasanya dalam tahun berjalan. Hal ini dilakukan agar portofolio kembali membaik dan mampu menarik investor saham.

Window dressing biasanya dilakukan di akhir tahun, di bulan Desember. Hal ini akan membuat saham emiten melesat “terbang” selama sebulan hingga sampai pada bulan Januari di tahun berikutnya, fenomena ini disebut dengan January effect.

Adapun faktor yang memengaruhi window dressing di antaranya adalah ekspektasi dan prediksi dari orang-orang. Selain itu, hal ini juga bisa dipicu karena emiten maupun Manajer Investasi yang ingin mempercantik portofolionya menjelang tutup buku.

Sikap Kita Menghadapi Window Dressing

Sebagai seorang investor, sebaiknya jangan terlalu panik dan terburu-buru dalam berinvestasi saham di masa ini. Tetaplah berpikir sehat, tenang, dan pertimbangkan segala sesuatunya dengan matang.

Idealnya pada masa ini bisa memberikan suntikan dana ke dalam emiten-emiten saham yang memiliki prospek bagus di masa depan. Namun, hal yang perlu diingat adalah untuk mencermati fenomena yang ada pada IHSG sebelum membeli saham, karena situasi yang masih bergejolak. Jadi, tidak hanya pertimbangan fundamental perusahaannya saja.

Baca Juga: 4 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Memulai Investasi

Tips Melakukan Window Dressing

Mengalokasikan Dana untuk Investasi Sesuai Kebutuhan

Perlu mengalokasikan dana untuk investasi sesuai dengan besaran kebutuhan yang diinginkan. Dalam berburu imbal hasil pada saat window dressing, sebaiknya jangan terburu-buru. Meski nominalnya tidak besar, tetap perlu menyisihkannya secara konsisten, misalnya sebesar 10-20% setiap bulannya. Pastikan juga kalau kondisi keuangan sedang sehat agar dapat berinvestasi dengan tenang dan bermanfaat untuk masa depan yang lebih baik.

Beli Saham Bluechip

Harus memilih saham yang masuk dalam kategori blue chip. Saham yang ada dalam kategori ini merupakan saham penggerak dalam bursa saham. Biasanya, saham ini terdiri dari perusahaan-perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar yang sangat besar.

Likuiditas dari saham blue chip ini juga cenderung bagus. Di lantai bursa saham Indonesia, saham blue chip biasanya masuk dalam indeks LQ45. Kestabilannya pun terjaga dengan baik sebab para pemain saham akan sulit untuk memanipulasi atau menggoreng harga saham blue chip.

Fundamental dan Teknikal Juga Diperlukan Dalam Analisis

Melakukan analisis secara fundamental maupun teknikal. Untuk analisis fundamental, bisa melihat laporan keuangan perusahaan. Sementara untuk analisis teknikal bisa dilihat pada pergerakan saham di kurun waktu tertentu.

Analisis fundamental maupun teknikal sangat penting dan diperlukan karena pola saham tentu akan berbeda antara tahun sebelumnya dengan tahun ini pada saat window dressing.

Baca Juga: Mengenal Istilah Window Dressing dalam Dunia Saham

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *