Mahasiswa Ekuador ini Rela Mempelajari Wayang Golek ke FSRD- ITB

Wayang Indonesia yang mendunia menjadi daya tarik bagi orang asing asal Ekuador, Amerika Selatan. Alex Alemán seorang artis perupa menyatakan bahwa ia tertarik untuk belajar seni di negara yang memiliki budaya yang kuat di Asia yaitu Jepang dan Indonesia. Kemudian ia memilih Indonesia dan sukses sebagai penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang dari pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Program Magister Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. Alex lulus pada Agustus 2021 dengan tesis berjudul “Wayang sebagai Inspirasi Penciptaan Proyek Seni Patung”.

Wayang Golek
Alex Alemán di bengkel FSRD-ITB mengerjakan perakitan patung dengan potongan wayang golek

Berdasarkan material nya wayang terdiri dari wayang kulit yang terbuat dari kulit sapi dan wayang golek yang terbuat dari kayu yang diukir. Wayang kulit berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan Wayang golek berasal dari Tanah Pasundan, Jawa Barat. Alex menggunakan fragmentasi wayang golek sebagai bagian penting dari karya patungnya.

Ia menggabungkan karya seni tradisional dan kontemporer dengan memanfaatkan patung perakitan atau assemblage sebagai teknik artistik. Assemblage adalah sebuah proses kreatif dalam seni visual, kegiatan seni menggunakan media campuran, membuat komposisi artistik dua atau tiga dimensi dengan menyusun benda-benda bekas non- seni. 

Patung perakitan terbuat dari kayu daur ulang yang didapatkan di Bandung dirakit dengan besi dan potongan wayang golek. Kayu-kayu ini diolah sehingga memunculkan estetikanya dan ditempatkan pada bagian dasar, dan pada bagian lain potongan-potongan kayu beraneka bentuk dirakit dengan besi yang berlekuk indah, kemudian potongan wayang ditempatkan menjadi suatu kesatuan karya patung baru dengan dimensi rata-rata sekitar 120 cm x 50 cm.

Fragmentasi Wayang Rama

Perakitan patung akan menonjolkan nilai-nilai artistik dan mistis nya dari seni wayang tradisional ini dengan tujuan untuk membangun dialog artistik antara dunia magis dan tradisional dengan dunia keingintahuan dan kontemporer. Karya seni patung ini bertujuan untuk memperbaharui dan menafsirkan kembali simbol-simbol seni yang telah diciptakan dengan prinsip representasi dasar yang lain (teater, ritual pemujaan, nilai-nilai agama, sosial, filosofis).

Pemerhati dan penikmat seni akan merasakan kesenangan visual dan kognitif dengan standar estetika yang dicapai dari karya Alex Alemán yang akan mengarah kepada rasa puas dan bangga memiliki dan menjadi bagian dari sesuatu yang mewakili budaya Indonesia seperti Wayang. Karya ini dapat ditempatkan sebagai pajangan dalam ruangan dan koleksi bagi kolektor seni. Bagaimana menurut kalian? Apakah tertarik juga untuk mempelajari wayang?

2 thoughts on “Mahasiswa Ekuador ini Rela Mempelajari Wayang Golek ke FSRD- ITB”

  1. Dimas Kurnia Pamungkas

    Wah kalo wayang kulit ada di Ekuador mungkin si Alex yang bawa ya. By the way kalo ingin cek inspirasi bergaya dengan sepatu putih bisa dicek di artikel ini ya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *