Jangan Sampai Salah, Ini Beda Psikiater dan Psikolog!

psikolog atau psikiater dulu

Saat mengalami burnout atau merasa mengalami gangguan kesehatan mental, banyak dari kita yang berkeinginan untuk menemui psikolog atau psikiater. Namun, beberapa orang masih belum mengetahui beda psikiater dan psikolog. Selain itu, tak jarang dari kita yang kebingungan kapan harus ke psikiater dan kapan harus ke psikolog. Kedua profesi tersebut memang sama-sama berkaitan dengan kesehatan mental. Tetapi, terdapat perbedaan baik dari segi pendidikan maupun cara penanganan antara psikolog dan psikiater. Agar kamu paham mengenai perbedaannya, baca penjelasan berikut ini!

Perbedaan Psikiater dan Psikolog Dari Segi Pendidikan

Perbedaan kedua profesi tersebut dapat dilihat dari sisi pendidikan. Psikiater adalah seorang dokter yang mengambil spesialis kejiwaan. Pada dasarnya, psikiater perlu menyelesaikan pendidikan kedokteran dan mendapat gelar sarjana dokter umum agar bisa mengambil spesialis kejiwaan. Dibutuhkan waktu setidaknya empat tahun agar seorang dokter dapat menjadi residen yang dikhususkan dalam bidang psikiatri. Setelah lulus masa residen, psikiater bergelar dokter dan Sp.KJ (Spesialis Kesehatan Jiwa).

Sebagai spesialis kesehatan jiwa, psikiater dapat mengetahui segala hal mengenai diagnosis dan perawatan yang bisa dilakukan pada setiap kondisi. Kondisi pasien yang cenderung rumit seperti gangguan bipolar dan skizofrenia juga dapat didiagnosis serta dirawat oleh psikiater. 

Disisi lain, psikolog memiliki latar belakang pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi. Namun untuk menjadi psikolog, sarjana psikologi tersebut perlu dilanjutkan dengan program profesi untuk mempelajari dan mempraktikkan kerja psikolog. Pada masa pendidikan sarjana, calon psikolog mempelajari perkembangan kepribadian hingga ilmu penelitian psikologis. Selanjutnya pada jenjang pascasarjana, calon psikolog mempelajari cara diagnosis gangguan mental dalam berbagai situasi.

Secara garis besar, psikiater memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang kedokteran. Sedangkan, psikolog memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang psikologi. Bidang pekerjaan psikologi yang paling bersinggungan dengan psikiater adalah psikologi klinik.

Beda Psikiater dan Psikolog Dari Segi Penanganan dan Pengobatan

Berdasarkan artikel dari AllPsychologySchools, Psikiater merupakan dokter yang dapat memberikan terapi pengobatan pada pasien. Psikiater diperbolehkan untuk mendiagnosa dan memberikan resep obat pada pasien. Melansir dari halodoc, fokus keahlian seorang psikiater terdapat pada ketidakseimbangan kimia di dalam otak manusia. Sehingga, mereka dapat memberikan resep serta terapi obat-obatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lab sesuai dengan kebutuhan pasien. 

Bidang pekerjaan psikologi yang paling bersinggungan dengan psikiater adalah psikologi klinik. Dalam psikologi klinik, psikolog akan menangani kasus-kasus kejiwaan dan diperbolehkan mendiagnosa gejala psikologi pasien. Untuk penanganan pasien, psikolog akan melakukan psikoterapi. Maka sebab itu, seorang psikolog dapat melakukan tes psikologi yang hasilnya dapat diinterpretasikan sebagai jawaban dari permasalahan yang dialami pasien. Tes yang biasa dilakukan diantaranya adalah tes minat bakat, IQ, dan tes kepribadian.

Perbedaan lain dalam penanganan dan pengobatan, seorang psikolog tidak dapat memberikan resep obat bagi pasien. Hal tersebut dikarenakan seorang psikolog dalam penangannya berfokus pada terapi psikososial untuk mengendalikan pikira, emosi dan perilaku pasien.

Secara garis besar, psikiater menangani pasien dengan mendiagnosa dan mencari tahu penyebab diagnosa tersebut karena keadaan jiwa atau fisik (syaraf otak) kemudian memberikan resep serta terabi obat-batan. Sedangkan psikolog menangani pasien dengan psikoterapi untuk mengatasi gangguan emosional dan mental pasien.

Baiknya ke Psikolog atau Psikiater Dulu?

Melansir dari halodoc, apabila kamu mengalami gangguan kesehatan mental, sebaiknya menemui dokter umum terlebih dahulu. Dokter umum akan melakukan diagnosis awal terkait kondisi kesehatan yang dibutuhkan. Selain itu, dokter umum akan memberikan rekomendasi psikiater atau psikolog yang perlu ditemui tergantung dengan kondisi yang dialami.

Tak jarang, psikiater dan psikolog bekerja sama dalam penanganan, pencegahan, dan pengobatan pasien. Psikiater akan fokus pada pemberian psikoterapi ataupun psikofarmakologi setiap minggu atau bulanan. Sedangkan psikolog akan memberikan terapi untuk konseling psikososial setiap minggu.

Nah, bisa disimpulkan bahwa sebelum pergi ke psikolog atau psikiater dulu, sebaiknya kamu menemui dokter umum. Nantinya, dokter umum akan memberikan arahan dan rekomendasi psikiater atau psikolog tergantung dengan kondisi, mu.

Apabila kamu mengalami gangguan kesehatan mental, jangan malu untuk mencari bantuan profesional. Sama halnya dengan penyakit fisik, penyakit kejiwaan juga perlu penanganan yang tepat. Jika kamu merasa gangguan mental cukup menghambat dalam beraktivitas, maka lebih baik untuk memeriksakan diri ke dokter umum atau bantuan profesional.

Baca Juga:

Penyebab Terjadinya Anxiety pada Generasi Millennial atau Remaja

Penyebab Terjadinya Anxiety pada Generasi Millennial atau Remaja

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *