Bongkar Strategi Marketing Mixue, Si Penghuni Ruko Kosong!

sumber : @mixueindonesia (instagram)

Mixue atau dibaca misye seringkali dibicarakan orang-orang terutama pada tahun 2022, trend dibeberapa platform sosial media juga selalu ada mixue, mulai dari pembahasan ruko kosong hingga hati yang kosong.

Namun, apa yang membuat Mixue bisa sukses dan populer di pasar Indonesia? Apakah strategi yang diterapkan juga bisa digunakan dalam dunia properti? Mari kupas tuntas strategi pemasaran Mixue dalam ulasan berikut ini!

1. Harga Terjangkau

Kekuatan utama Mixue terletak pada harganya yang relatif murah. Dalam teori marketing strategy, hal itu disebut dengan penetration pricing. Mixue, sengaja merebut pasar-pasar es krim yang sudah ada dengan harga yang paling murah.

Menekan harga yang tinggi dengan kebutuhan pembelian produksi berskala besar akan memberikan harga yang jauh lebih murah dibanding pembelian lebih sedikit atau berskala kecil. Kebutuhan tersebut bisa seperti dari bahan baku, kemasan, dan yang lainnya. Strategi ini juga digunakan oleh brand ternama lainnya yakni Indomaret dan Alfamart, terbukti bahwa harga dari produk yang ditawarkan sangatlah bersaing.

2. Produk Berkualitas

Rasa yang tidak kalah dari produk-produk pesaing lainnya. Meskipun dijual dengan harga murah, Mixue justru berhasil membuat produk yang bagus dan mampu bersaing di pasaran.

Formula es krim dengan harga yang terjangkau oleh semua kalangan, harga bahan baku yang tidak stabil, musim yang tidak bisa diperkirakan, dan kualitas yang dihasilkan harus sangat baik dan konsisten setiap waktu. Inovasi pun harus berbeda dan unik, supaya mudah dikenal dan bisa diterima dengan baik oleh semua konsumen.

Baca juga : Cara Menyebutkan Mixue dengan Baik dan Benar.

3. Lokasi Strategis

Mixue berhasil mengandalkan kekuatan relationship atau kemitraan yang banyak. Tidak membutuhkan tempat yang mahal dan bagus, tetapi tempat yang ramai dan strategis, sehingga hal itulah yang membuat ekspansi makin masif.

Mixue menggunakan metode “Trading Area”, atau memanfaatkan daerah yang padat dengan memasarkan bisnisnya pada kota kecil dan daerah pendidikan seperti sekolah dan universitas. Hal ini membuat lebih mudah dikenal sebagai sebuah produk yang ditujukan untuk masyarakat golongan menengah kebawah.

4. Menjalankan Bisnis Waralaba atau Franchise

Dalam upayanya untuk memperluas pemasaran, menjalin hubungan kerja sama dengan cara mengizinkan lisensi perusahaannya untuk dipakai, baik untuk korporasi maupun secara individual. Dengan begitu, Mixue akan lebih mudah untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan menambah keuntungan.

Mengutip dari berbagai sumber, harga franchise satu cabang berkisar pada Rp700 juta hingga Rp900 juta. Harga tersebut mencakup biaya investasi dari awal pembukaan hingga kerja sama berlangsung selama kedua pihak menyetujuinya.

Keempat strategi diatas bisa kita gunakan pada segala model bisnis yang kita jalankan, hanya saja kita tetap memerlukan momentum agar bisa viral. Jadi inilah kenapa mixue dijuluki penghuni ruko kosong.

Baca juga : Buka-bukaan Gaji Digital Marketing di Indonesia Tembus Hingga 3 Digit!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *